Wisata  

Catat! Ini 2 Larangan Bagi Wisatawan Yang Ingin Kunjungi Pantai Parangtritis, Yogyakarta

Larangan di Pantai Parangtritis Yogyakarta sering kali tertutupi oleh berbagai mitos yang beredar luas di kalangan wisatawan. Banyak cerita yang beredar tentang pantai ini, mulai dari legenda mistis hingga pantangan yang seharusnya diikuti.

Namun, nyatanya, banyak dari mitos tersebut tidak memiliki dasar yang kuat dan tidak perlu dikhawatirkan. Yang lebih penting untuk diperhatikan oleh wisatawan yang berkunjung adalah aturan-aturan tertentu yang berkaitan langsung dengan keselamatan pribadi.

Larangan di Pantai Parangtritis Yogyakarta: Bukan Sekadar Mitos

Larangan di Pantai Parangtritis Yogyakarta. Sumber: Unsplash/Asmi Atmaja
Larangan di Pantai Parangtritis Yogyakarta. 

Di tengah pesona alam dan cerita mistis yang mengiringi pantai yang populer ini, terdapat dua larangan di Pantai Parangtritis Yogyakarta yang harus dipatuhi semua pengunjung. Larangan-larangan ini bukan berasal dari cerita rakyat atau kepercayaan lokal, melainkan berdasarkan pertimbangan keamanan dan keselamatan.

Kesadaran akan pentingnya mengikuti larangan ini tidak hanya akan menjaga diri sendiri tetapi juga memastikan pengalaman berkunjung yang menyenangkan dan aman bagi semua orang.

1. Memakai Baju Hijau

Sebenarnya ini bukanlah larangan bagi wisatawan yang berkunjung ke Pantai Parangtritis, melainkan imbauan. Hal ini juga bukan karena adanya mitos yang menyatakan hijau sebagai warna kesukaan Nyi Roro Kidul, tetapi berkaitan dengan alasan keselamatan yang lebih krusial.

Jika terjadi situasi darurat di laut, tim penyelamat akan menghadapi kesulitan untuk menemukan seseorang yang mengenakan baju hijau karena sewarna dengan air laut. Karena itu, imbauan ini penting untuk diikuti demi keselamatan bersama.

 

2. Tidak Boleh Berenang atau Mandi di Laut

Bermain air di pantai mungkin terlihat menyenangkan, terutama jika ombak tampak landai seperti di Pantai Parangtritis. Namun, penampilan dapat menipu. Meskipun tampak tenang, area tersebut menyimpan bahaya.

Ada dua alasan utama. Pertama, pantai selatan dikenal memiliki palung laut yang bisa berubah jumlah dan posisinya karena pengaruh angin dan gelombang. Kedua, ombak di pantai ini memang tinggi.

Palung laut, seperti yang dijelaskan dalam buku Geografi: Membuka Cakrawala Dunia, Bambang Utoyo (2017: 123), adalah lekungan panjang dan sempit di dasar laut, mirip parit memanjang atau jurang dalam berbentuk “V”. Ini adalah bagian terdalam dari lautan, dengan kedalaman mencapai 7.300 hingga 11.000 meter.

Bagi wisatawan berkunjung ke pantai, palung ini bisa terlihat seperti kolam renang besar yang tenang dengan warna air yang lebih keruh atau gelap. Namun, warna gelap ini menandakan adanya arus bawah yang kuat, yang bisa menyeret orang jauh ke tengah laut.

Larangan di Pantai Parangtritis Yogyakarta bukan sekadar aturan semata, melainkan pedoman penting untuk menjaga keselamatan semua wisatawan.

Mematuhi larangan ini berarti berkontribusi pada pengalaman yang aman dan menyenangkan di salah satu pantai terindah Yogyakarta.