Golkar: Manajemen PLN Bobrok, Segera Taubatan Nasuha!

PT PLN (Persero) mendapat sejumlah kritik terkait listrik padam massal di sebagian besar wilayah Pulau Jawa. Partai Golkar pun mengkritik keras direksi PLN atas pemadaman ini.

Partai yang berlambang pohon beringin ini meminta agar polisi mengusut kejadian ini. Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Agung Laksono, mengaku tersiksa atas pemadaman listrik tersebut.

“Tidak cukup minta maaf, masih memerlukan… tidak ada penjelasan detail, penjelasan teknis, kenapa hal itu sampai terjadi sehingga sebaiknya harus diselidiki ini oleh pihak berwajib,” tutur Agung pada Senin (5/8). “Untuk mengetahui mengapa peristiwa ini terjadi saat kita mulai membangun gencar infrastruktur kita, termasuk kelistrikan.”

Menurut Agung, listrik di kediamannya di daerah Cipinang, Jakarta Timur, padam sejak pukul 12.30 WIB dan baru menyala sekitar pukul 21.00 WIB. Agung juga mengaku bahwa investigasi poliis yang ia usulkan bukan untuk mencari-cari kesalahan direksi PLN.

“Kalau perlu pihak kepolisian turun tangan menangani menyelidik mengapa hal itu bisa terjadi,” ujar Agung. “Maksudnya supaya itu tidak terjadi lagi.”

Tak hanya Agung, anggota Komisi VII DPR Fraksi Golkar Maman Abdurahman juga menyebut manajemen PLN bobrok. Pasalnya, pemadaman listrik ini sangat merugikan masyarakat.

“Kejadian mati lampu alias blackout se-Jakarta semakin menunjukkan bahwa manajemen PLN sangat bobrok dan pejabat-pejabat PLN harus tobatan nasuha,” jelas Maman. “Karena dosa mereka sangat besar kepada masyarakat Jabotabek. Dan sebetulnya masalah yang hampir serupa bukan hanya di Jabotabek, saja tapi di seluruh Indonesia.”

Manajemen dan pengelolaan PLN dinilai Maman betul-betul tak memiliki rencana dan antisipasi pemadaman listrik massal. Selain itu, kerugian yang diakibatkan oleh pemadaman ini juga tak hanya dari sisi sosial saja, tapi juga perekonomian. Pasalnya, aktivitas di Ibu Kota lumpuh total, beberapa transportasi seperti MRT juga sempat mati.

“Masalah tidak hanya selesai dengan mengajukan permohonan maaf. Kalau di Jepang sudah harakiri (ritual bunuh diri di Jepang karena gagal menjalankan tugas),” ungkap Maman. “Menjadikan kejadian blackout sebagai momentum untuk melakukan perombakan total manajemen. Termasuk saya sedang melihat celah hukum untuk melakukan gugatan class action kepada PLN karena kejadian seperti ini sudah berulang-ulang terjadi dan terkesan PLN seperti keledai yang tidak pernah belajar dari kesalahan-kesalahan sebelumnya.” [wowkeren]