Kabupaten Muna menyimpan keindahan alam yang memukau. Namun, sayangnya belum diketahui secara luas oleh masyarakat. Salah satu pesona tersembunyi di Kecamatan Batukara adalah Air Terjun Labonsa. Keindahan alam yang memesona dan kesejukan dari air terjun ini menawarkan pemandangan yang indah serta pengalaman yang tak terlupakan bagi setiap pengunjungnya.
Air Terjun Labonsa berada di ketinggian 500 meter di atas permukaan laut dan memiliki beberapa spot yang dapat dijadikan tempat pemberhentian pengunjung. Spot pertama terletak di bagian bawah air terjun, di mana pengunjung dapat merasakan langsung percikan air yang jatuh dari ketinggian.
Di sini, terdapat area yang cukup luas untuk beristirahat, berfoto, atau bahkan berendam di kolam alami yang terbentuk oleh aliran air terjun. Spot lainnya berada di bagian atas air terjun di mana terdapat bak air alami yang menjadi sumber mata air jernih bagi masyarakat sekitar.
Asal Muasal Labonsa
Air Terjun Labonsa pertama kali ditemukan pada awal tahun 2000 di wilayah kecamatan Batukara. Nama Labonsa sendiri berasal dari kata bonsa yang dalam bahasa Muna berarti bunyi air yang jatuh, sehingga dinamakan Air Terjun Labonsa.
Pada mulanya, air terjun ini sering digunakan sebagai tempat aktivitas masyarakat seperti untuk beristirahat setelah berkebun, mencuci, mengambil air, berkumpul, dan sebagainya.
Kemudian, pada tahun 2010 terdapat bantuan dari Kanada yang memungkinkan pemasangan pipa untuk menyalurkan air dari air terjun ini ke desa-desa sekitar. Dengan demikian, Labonsa dapat menjadi sumber mata air bagi masyarakat bahkan hingga saat ini.

Lokasi dan Akses
Air Terjun Labonsa berlokasikan di Kecamatan Batukara, tepatnya di perbatasan Desa Lanobake dan Desa Bone Bone. Akses untuk mencapai air terjun labonsa yang masih terbatas, sehingga perjalanan hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki.
Dari tepi jalan raya utama, pengunjung dapat menempuh perjalanan dengan berjalan kaki kurang lebih sejauh 800 m untuk sampai di Air Terjun Labonsa.
Kondisi jalanan menuju sana masih sangat licin dan harus menyeberangi beberapa sungai. Akan tetapi, akan terbayarkan dengan keindahan pemandangan di Labonsa.

Potensi Wisata
Air Terjun Labonsa memiliki potensi untuk dikembangan menjadi salah satu destinasi wisata di Kabupaten Muna. Keindahan alami dan suasana tenang yang ditawarkannya dapat menarik minat wisatawan yang mencari pengalaman yang belum terjamah sebelumnya.
Pengembangan sektor wisata dapat meliputi pembuatan jalur trekking yang lebih aman dan terawat, fasilitas pendukung seperti tempat istirahat, dan area piknik yang ramah lingkungan. Pengembangan wisata dapat melibatkan peran masyarakat setempat dalam berbagai kegiatan, seperti menjadi pemandu wisata, pengelola homestay, serta penjual produk kerajinan tangan dan makanan khas lokal.
Hal ini tidak hanya meningkatkan perekonomian lokal tetapi juga mendorong pelestarian budaya dan lingkungan.
Kunjungan Mahasiswa KKN ke Air Terjun Labonsa

Pada tanggal 10 Juli 2024, mahasiswa KKN-PPM UGM Muna Merona melakukan observasi ke Air Terjun Labonsa didampingi oleh Kepala Dusun II Desa Lanobake, Taliman. Salah satu program kerja yang dibawakan oleh Tim KKN Muna Merona bertujuan untuk mengembangkan potensi pemasaran dan promosi dari Air Terjun Labonsa agar lebih dikenal oleh masyarakat luas.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya strategis untuk menjadikan Air Terjun Labonsa sebagai destinasi ekowisata di Kabupaten Muna. Dalam kunjungan tersebut, mahasiswa melakukan berbagai aktivitas, termasuk survei lapangan untuk mengidentifikasi potensi dan aksesibilitas dari lokasi wisata ini.
Mereka juga melakukan wawancara dan berdiskusi dengan Taliman serta warga setempat mengenai sejarah, budaya, dan potensi wisata yang dimiliki oleh Air Terjun Labonsa. Selain itu, Tim KKN menyusun rencana pemasaran yang mencakup pembuatan konten digital, seperti video promosi dan foto-foto menarik, serta strategi untuk meningkatkan keterlibatan media sosial.