Fatumnasi adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Tobu, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Ternyata, Fatumnasi bukan hanya sekedar kecamatan biasa.
Desa ini memiliki keindahan alam yang sangat mengagumkan dengan pemandangan yang eksotis bahkan dikenal sebagai wisata edukasi
Tak hanya itu, panorama di Fatumnasi didominasi oleh hamparan alam yang masih terjaga kelestariannya. Akan tetapi, tahukah Kawan bahwa Fatumnasi memiliki arti tersendiri?
Nama fatumnasi berasal dari Bahasa Dawan, yaitu bahasa asli masyarakat setempat. Fatu berarti ‘batu’ dan mnasi merujuk pada arti ‘tua’. Sebutan ini diambil dari sebuah gunung batu yang masih kokoh berdiri di daerah tersebut.
Pesona alam yang ditawarkan oleh Fatumnasi tidak sampai di sini saja, justru masih banyak destinasi-destinasi wisata yang wajib Kawan kunjungi. Yuk, GNFI akan mengulik lebih dalam lagi mengenai daya tarik wisata alam Fatumnasi!
1. Keindahan Alam
Fatumnasi memiliki luas sekitar 198,65 km persegi. Kawasan ini didominasi oleh pegunungan serta memiliki udara yang sangat sejuk.
Berdasarkan data Dinas Pariwisata Kabupaten Timor Tengah Utara, Fatumnasi berada di punggung Gunung Mutis, yaitu puncak tertinggi di Pulau Timor. Gunung ini memiliki ketinggian 2.458 m di atas permukaan laut.
Fakta menariknya, gunung ini telah ditetapkan sebagai Cagar Alam Gunung Mutis yang terkenal dengan kekayaan marmer. Wah, Keren banget, ya, Kawan! Masyarakat lokal pun menamai marmer tersebut dengan sebutan faut kanaf.
Selain itu, Fatumnasi juga menyajikan hamparan padang hijau yang luas dibaluti dengan pohon-pohon Kasuari dan hutan bonsai. Hutan ini dijuluki seperti negeri dongeng, karena terdapat Lorong bukit-bukit kecil berwarna merah keemasan.
2. Rumah Adat Ume Kbubu
Ume Kbubu merupakan rumah adat tradisional berbentuk bundar yang menjadi tempat tinggal bagi suku Dawan di Timor Tengah Selatan. Istilah Ume Kbubu terdiri dari dua kata, yaitu ume berarti ‘rumah’ dan kbubu artinya ‘bundar’.
Selain menjadi tempat tinggal, Ume Kbubu digunakan oleh masyarakat setempat sebagai dapur keluarga sekaligus menjadi tempat menyimpan hasil panen seperti jagung, kacang, labu, dan lain-lain.
3. Suku Dawan
Nah, suku ini merupakan suku terbesar yang ada di Pulau Timor. Suku Dawan populer sebagai suku penjaga kelestarian Gunung Mutis serta alam yang ada di sekitarnya, termasuk Fatumnasi.
Suku ini bisa dikatakan sebagai suku yang unik. Ini karena, saat menggembala hewan ternak, mereka selalu menggunakan seruling, atau disebut sebagai Feko.
Suara dari seruling ini dipercaya dapat memberikan rasa tenang bagi hewan ternak yang mendengarnya sehingga ketika menggembala di alam terbuka, hewan-hewan tersebut tidak akan kabur.
4. Penginapan di Fatumnasi
Kalau sudah mengunjungi Fatumnasi, rasanya kurang sekali jika tidak menginap di desa tersebut. Namun, Kawan jangan bayangkan penginapan disana akan berbentuk seperti hotel ataupun villa.
Penginapan di Fatumnasi berbentuk lopo-lopo, justru penginapan inilah yang akan memberikan suasana yang berbeda dibandingkan di perkotaan. Kawan dapat menikmati sensasi berpadu dengan budaya masyarakat lokal, dalam balutan suasana alam yang menyenangkan.
Jadi, bagaimana Kawan? Sudah siap untuk menjelajahi lebih dalam keindahan alam Fatumnasi?
Sebelum itu, GNFI merekomendasikan pagi hari sebagai waktu yang tepat untuk melihat pesona alam dari puncak Gunung Mutis. Dari sana, Kawan akan takjub dengan hamparan awan-awan tebal yang membuatmu seakan berdiri di atas awan.