Wisata  

Serba-Serbi Geblek Makanan Khas Kulon Progo Yang Jadi Ikon Budaya Baru

Begitu menginjakkan kaki di Kabupaten Kulon Progo sebuah kota kecil yang tenang di pinggiran selatan Provinsi Jogja, Kawan GNFI akan dengan mudah menemui logo-logo berbentuk angka delapan yang berjejer.

Entah di arsitektur bangunan kota, pot di samping ruas trotoar tempat pejalan kaki, halte bus di dekat alun-alun Wates, bahkan di seragam yang dikenakan anak-anak kecil yang sedang berlarian—motif angka delapan ada di mana-mana!

Motif-motif itu pada dasarnya terinspirasi dari sebuah makanan bernama geblek. Geblek adalah makanan khas yang berasal dari Kabupaten Kulon Progo, Jogja bercita rasa gurih yang terbuat dari bahan dasar pati singkong dan bentuknya menyerupai angka delapan atau juga logo infinity dalam matematika.

Mengutip dari laman warisanbudaya.kemdikbud.go.id, meski belum ada literatur yang membahas asal sejarah makanan geblek secara pasti, geblek disebut pertama kali diperkenalkan oleh para warga di area Pengasih, Kulon Progo dan pada mulanya dikenal sebagai bekal atau kudapan bagi petani yang pergi ke sawah.

Dengan bahan utama terbuat dari singkong yang kaya akan karbohidrat serta banyak dihasilkan di daerah tersebut, makanan geblek mampu memberi efek rasa kenyang yang tahan lama untuk para petani.

Cara Membuat Makanan Geblek Khas Kabupaten Kulon Progo

Seperti yang telah disinggung, resep geblek relatif sederhana, untuk membuatnya hanya diperlukan bahan utama berupa tepung kanji atau tepung tapioka yang diuleni bersama bawang dan garam. Bahan-bahan itu dibuat adonan yang kemudian dibentuk angka delapan untuk selanjutnya digoreng pada minyak panas. Setelah matang, geblek kemudian dihidangkan bersama makanan pelengkapnya, tempe besengek menjadi salah satu makanan pendamping yang paling umum ditemui di samping geblek (Dinpar.kulonprogokab.go.id).

Yuk coba kombinasi geblek tempe ini Kawan! Perpaduan geblek yang renyah dan gurih dengan tempe besengek yang empuk bercampur gurihnya parutan kelapa sungguh mantap, lho!

Meski begitu, beberapa orang juga menyantap geblek bersamaan dengan sambal misalnya sambal bawang, sambal merah atau juga sambal kecap. Opsi ini bisa disesuaikan dengan selera Kawan.

Nah berhubung membuat geblek harus telaten dan barangkali kebetulan Kawan GNFI mager, makanan geblek sendiri dapat dengan mudah ditemui di kios pedagang di pinggir jalan di area Kabupaten Kulon Progo. Termasuk di café atau restoran yang kebanyakan target market-nya mengincar para keluarga dan orang tua.

Pro Tips: Kalau Kawan GNFI tertarik untuk membeli geblek, kios-kios di pinggir jalan yang biasanya ditunggui ibu-ibu paruh baya lebih banyak menyediakan geblek tempe dengan harga yang murah. Rasanya gurih dan enak!

Kios makanan geblek tempe ini kebanyakan buka di sore hari dan kemungkinan habis sebelum malam datang (apalagi di bulan Ramadan). Jadi, silakan sesuaikan waktu berlibur Kawan dan mampir di jam buka mereka, ya.

Filosofi Makanan Geblek Kulon Progo

Geblek Tempe Makanan Khas Kabupaten Kulon Progo, Jogja, Indonesia | Sumber: Dokumentasi Pribadi

Sebagai makanan khas Kabupaten Kulon Progo, makanan geblek ini memiliki filosofi yang dalam, loh!

Filosofi makanan geblek dimaknai sebagai bentuk sikap kerja sama atau gotong royong antara masyarakat laki-laki dan perempuan di mana laki-laki berperan untuk menanam dan memanen singkong sebagai bahan dasar pembuatan geblek. Sementara perempuan berperan mengolah singkong itu menjadi pati yang kemudian dibuatkan makanan geblek setelah singkong itu dipanen (Jogjaprov.go.id).

Makanan Geblek sebagai Inspirasi Ikon Batik Kabupaten Kulon Progo Geblek Renteng

Seni Arsitektur Menyerupai Bentuk Makanan Geblek di Taman Budaya Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Jogjakarta, Indonesia | Sumber: Dokumentasi Pribadi

Sejak tadi kita membahas geblek sebagai makanan khas Kabupaten Kulon Progo, tapi Kawan tahu tidak sih filosofi dari nama Kulon Progo?

Untuk informasi tambahan Kawan GNFI, kulon merupakan arah mata angin dalam bahasa Jawa yang dalam bahasa Indonesia artinya barat. Sementara itu Progo adalah nama sungai atau kali yang mengalir di dua wilayah provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Singkatnya, Kabupaten ini dinamai Kulon Progo karena letaknya berada di sebelah barat atau kulon dari kali Progo (Dpad.jogjaprov.go.id).

Jarak dari Kabupaten Kulon Progo ke Kota Jogja sendiri sekitar 1 jam sampai 1,5 jam perjalanan. Kabupaten Kulon Progo bisa menjadi tujuan wisata bagi Kawan yang ingin mencari ketenangan dan lepas dari hiruk pikuk kemacetan kota. Di Kulon Progo jarang banget macet loh!

Nah, makanan geblek bisa dijadikan teman perjalanan wisata Kawan di Kabupaten Kulon Progo!

Ngomong-ngomong, motif angka delapan pada makanan geblek ini pada perjalanannya diambil dan dijadikan motif untuk batik yang kerap ditemui di seragam anak-anak sekolah dan guru bahkan pegawai pemerintah daerah, namanya batik Geblek Renteng.

Kemunculan batik Geblek Renteng sebagai ikon budaya baru Kabupaten Kulon Progo sendiri berhubungan dengan pemerintah daerah yang sejak tahun 2013 mengkampanyekan pembangunan kemandirian ekonomi dan kesejahteraan masyarakat melalui “Bela-Beli Kulon Progo” (Susilo & Rijanta, 2017).

Fun fact untuk Kawan, meski motifnya sama, warna untuk seragam pada masing-masing tingkat sekolah dibedakan satu sama lain, loh. Merah untuk SD, biru untuk SMP, dan hijau untuk SMA. Seragam motif Geblek Renteng biasanya dikenakan setiap hari Kamis.

Untuk desainnya sendiri, seiring berjalannya waktu desain untuk motif batik Geblek Renteng ini menjadi semakin berkembang dan variatif mulai dari warna, bentuk hingga ketebalan logo geblek atau angka delapan dalam motif batiknya.