Wakil Ketua DPRD Tapanuli Tengah (Tapteng) Camelia Neneng diduga menjadi korban kekerasan oleh Calon Bupati Tapteng Masinton Pasaribu. Camelia disebut trauma usai penganiayaan itu hingga harus dirawat di RS Pirngadi Medan.
“Ke rumah sakit tadi pagi, katanya dia trauma, sakit. Kami sama perginya dari Sibolga, kami kan satu mobil, nggak mungkin saya tinggal, makanya saya kawani,” kata Anggota DPRD Tapteng dari PDIP Ari Mitara Halawa di RS Pirngadi Medan, Senin (7/10/2024).
Ari menyebut peristiwa itu sudah dilaporkan Camelia ke Polrestabes Medan, tadi malam. Pihak yang terlapor yaitu Masinton Pasaribu.
“(Infonya) sudah ke Polrestabes Medan, yang dilaporkan Pak Masinton,” sebutnya.
Terkait laporan itu, Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Jama Kita Purba mengatakan masih akan mengeceknya.
“Kami cek dulu ya,” kata Jama saat dikonfirmasi detikSumut.
Terkait hal ini, detikSumut sudah melakukan upaya konfirmasi kepada Masinton Pasaribu. Namun hingga berita ini ditayangkan belum ada jawaban.
Sebelumnya diberitakan, Ari mengatakan peristiwa itu terjadi di salah tempat makan durian di Jalan Iskandar Muda, Kota Medan, tadi malam. Ari mengatakan saat itu dia bersama Camelia.
Ari dan Camelia ke lokasi itu usai menghadiri Rapat Kerja Daerah Khusus (Rakerdasus) Pemenangan Pilkada Serentak 2024 yang digelar PDIP Sumut di Hotel Adimulia Medan, Minggu (6/10/2024).
“Kalau nggak salah sekitar jam 11 malam, saya nggak lihat waktu. Semalam kami ke Rakerdasus. Jadi, sepulangnya kami dari situ, kami ke Sibolang Durian,” ucap Ari.
Ari menyebut, di tempat tersebut ternyata juga ada Masinton Pasaribu dan sejumlah pengurus PDIP lainnya. Dia mengaku tidak tahu jika Masinton ada di lokasi itu juga.
“Bersamaan tidak, ketepatan kami jumpa di situ, bertepatan habis raker itu kami langsung ke situ, mereka (Masinton) langsung ke situ juga, ketemunya di situ.
Kami makan durian, karena kelelahan Rakerdasus itu kami santai dulu makan durian. Setelah itu, karena sudah malam kami pamitan, di situ ada Pak Masinton, ada Bu Sarma, ada sekretaris PDIP Tapteng,” sebutnya.
Ketika pamit pulang, dia dipanggil oleh Masinton Pasaribu. Ari pun mendekat.
Lalu, Masinton menyebut Ari tidak mendukungnya dalam proses pencalonan sebagai Bupati Tapteng. Pada saat itu, Ari menyebut bahwa Masinton juga sempat memintanya untuk tidak membawa nama PDIP lagi.
“Saya ditanya (sama Masinton) ‘kenapa kamu tidak tegak lurus, nggak usah kau bawa-bawa lambang PDIP itu, kalau kau tidak mau jujur’. ‘Siap pak, saya salah’ saya bilang. Seolah-olah, kami tidak mendukung perjuangan Pak Masinton ini. Saya secara pribadi, bukan saya tidak mau membantu, hanya saja di samping saya anggota DPRD, saya juga sibuk kunker dan tidak ada pemberitahuan tentang kegiatan apa yang mereka lakukan setiap harinya, grup pun tidak ada, makanya saya nggak tahu apa kegiatan,” kata Ari.
Ari menyebut selang beberapa waktu, Masinton menghampiri Camelia yang tengah duduk. Lalu, Masinton meminta Camelia untuk membuka baju PDIP yang dikenakannya karena merasa tidak didukung oleh Camelia di Pilbup Tapteng.
Pada saat yang bersamaan, Masinton mencengkram bagian depan baju Camelia dan menariknya.
“Sambil dia mencengkram bajunya (Camelia) dan putus kancing bajunya itu. Setahu saya ada tiga kancing yang rusak, satu pecah, dua copot,” ujarnya.
Ari mengatakan Camelia tidak merespons apa-apa setelah kejadian itu, hanya terdiam dan bengong. Setelah itu, Ari, Camelia dan teman-temannya memutuskan untuk meninggalkan lokasi.
Sesampainya di dalam mobil, kata Ari, Camelia menangis histeris sambil bertelepon dengan suaminya. Suami Camelia pun menyarankan agar peristiwa itu dilaporkan ke polisi.
(Sumber)