Sekretaris Fraksi Golkar DPR RI Mukhtarudin menegaskan bahwa ekplorasi merupakan strategi penting guna untuk meningkatkan produksi Minyak dan Gas Bumi (Migas) di Indonesia.
“Selain ekplorasi, tentu harus ada intervensi teknologi juga ya. Itu yang utama agar dapat memacu peningkatan produksi minyak dan gas bumi nasional kita,” beber Mukhtarudin, Jumat 25 Oktober 2024.
Politisi Dapil Kalimantan Tengah ini bilang komitmen Indonesia mengembangkan energi bersih berbasis energi baru dan terbarukan untuk menggantikan bahan bakar berbasis fosil harus menjadi fokus pemerintahan Prabowo Subianto ke depannya.
“Apalagi, komitmen pemerintah sebelumnya itu juga menjadi bagian untuk memperkuat ketahanan energi di Indonesia,” imbuh Mukhtarudin.
Untuk itu, Anggota Komisi XII DPR RI ini terus mendorong kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) agar berperan aktif mengoptimalkan produksi melalui pemanfaatan teknologi canggih seperti Enhanced Oil Recovery (EOR).
EOR, kata Mukhtarudin, merupakan metode perolehan minyak tahap lanjut yang menambahkan energi tambahan berupa material atau fluida khusus yang tidak terdapat dalam reservoir minyak.
Mukhtarudin mengatakan guna mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar fosil juga semestinya dibarengi dengan peningkatan eksplorasi dan produksi lokal.
Artinya, menurut Mukhtarudin, jika memiliki cadangan minyak, gas, atau batubara, maka pemerintah dalam hal ini harusnya dapat meningkatkan eksplorasi dan produksi domestik.
“Fraksi Golkar DPR RI terus mendukung pengembangan industri melalui strategi yang berkelanjutan dan berorientasi pada masa depan,” pungkas Mukhtarudin.
Implementasi EOR
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mendorong KKKS untuk memanfaatkan teknologi canggih seperti Enhanced Oil Recovery (EOR) guna meningkatkan produksi minyak bumi nasional.
Saat ini Kementerian ESDM bersama SKK Migas sedang mengeksplorasi kemungkinan penerapan kebijakan insentif dalam implementasi EOR.
Namun, Bahlil mengaku tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini adalah ketidakseimbangan antara produksi dan konsumsi minyak bumi, di mana produksi mencapai 600 ribu barrel oil per day (BOPD), sedangkan konsumsi mencapai 1,5 hingga 1,6 juta BOPD.
Ketum Golkar ini mengatakan lembaga yang dipimpinnya kini tengah berfokus untuk melakukan eksplorasi hulu minyak dan gas (migas) di wilayah Indonesia Timur.
“Karena wilayah tersebut masih memiliki potensi penemuan cadangan baru yang diharapkan bisa meningkatkan produksi nasional yang pada tahun 2023 tercatat sebesar 606 ribu barel minyak per hari,” pungkas Bahlil Lahadalia.
(Sumber)