Anggota Komisi III DPR Benny K. Harman turut memberi perhatian terhadap kasus pemecatan yang menimpa Anggota Polda Ipda Rudy Soik, yang diduga terjadi saat mengusut kasus mafia BBM.
Ia mulanya menyebut sosok Rudy Soik banyak terlibat dalam pengungkapan kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
“Kalau saya ingat Rudy Soik, saya ingat TPPO ini. Itulah sebabnya saya membantu penuh Saudara Rudy Soik ini untuk menyampaikan apa yang menjadi permasalahan terutama di daerah NTT ini,” ucap Benny di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (28/10/2024).
“Jadi Rudy Soik adalah simbol bagi masyarakat NTT sebuah provinsi yang dikenal paling miskin, terbelakang, bahkan pernah dituding sebagai provinsi yang paling miskin,” sambungnya.
Ia menilai pada saat ini, Rudy Soik sedang diperlakukan dengan tidak manusiawi sehingga baginya, tidak aneh bila sejumlah tokoh di NTT turut angkat bicara perihal kasus ini.
“Apa betul saudara Rudy Soik melakukan hal-hal yang dituduhkan kepadanya? Saya ingat 15 tahun silam saudara Rudy Soik juga dijebloskan ke bui hanya untuk membela kasus TPPO,” kata dia.
“Dan saat itu saya juga menjadi anggota dewan di Komisi III dengan penuh keberanian saya mengunjungi saudara Rudy Soik di Rutan Kupang kala itu. Itulah awal saya mengenal Rudy Soik,” sambungnya.
Saat itu, dirinya menyampaikan agar Rudy Soik tetap melanjutkan perjuangan. Bahkan Rudy Soik sempat menyebut padanya bila kasus TPPO di NTT tidak mungkin bertumbuh, bila tidak ada bekingnya.
“Bekingnya itu ada dimana? Bekingnya ada di aparat penegak hukum, itu katanya Rudy Soik pada saat itu,” kata dia.
Selain itu, Benny menilai pemecatan terhadap Rudy Soik yang diduga melakukan kesalahan dalam penanganan kasus mafia BBM, hingga dihadapkan pada sidang etik tidak masuk akal.
“Saya sampai saat ini sangat tidak masuk di akal, belum masuk di aka saya. Saking tidak masuk akalnya saya menduga-duga ada apa sebetulnya ini? Kalaupun ada kesalahan yang dilakukan oleh saudraa Rudy Soik di sini, apakah setimpal hukuman yang dijatuhkan,” tutur Benny.
Dirinya bahkan menduga orang yang dahulu pernah memasukkan Ipda Rudy Soik ke bui pada kasus TPPO, sedang mencoba balas dendam.
“Sayang pak Kapolda, saya kenal pak Kapolda ini orang yang sangat bijak. Baru datang ke NTT juga, mungkin belum kenal situasi di NTT ini, saya duga pak Kapolda ini dikerjai oleh anak buahnya hanya untuk menghukum saudara Rudy Soik,” tegasnya.
“Mengapa? Enggak masuk akal ini pak Kapolda. Kok sampai dia dipecat begitu, yang benar sajalah, masa tidak ada lagi yang lebih bijak lagi. Oleh sebab itu, saya sebetulnya sangat sayang pimpinan tertinggi institusi Polda tertinggi di provinsi sampai dipanggil ke pusat begini hanya untuk mempertanggungjawabkan sebuah kekeliruan yang saya lihat tidak masuk di akal,” tandasnya.
(Sumber)