Publik dibikin kaget dengan temuan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tentang dugaan korupsi duit corporate social responsibility (CSR) di Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Lebih kaget lagi, dua anggota DPR diperiksa, salah satunya kader Partai Gerindra.
Pada Jumat (27/12/2024), KPK memeriksa dua anggota DPR yakni Heri Gunawan (HG) dari Fraksi Partai Gerindra, dan Satori (ST) dari Fraksi Partai NasDem.
Sebelumnya, seorang deputi KPK ‘kepleset lidah’ menyebut tersangkanya sudah ada, yakni 2 anggota DPR. Tiba-tiba, pernyataan itu dibantah KPK. Apakah pemeriksaan ini pertanda kuat keduanya bakal menyandang status tersangka? Kita lihat saja perkembangannya di KPK.
Menarik untuk mengulik profil dan kekayaan Heri Gunawan, kader Partai Gerindra. Karena dia menjadi anggota DPR asal Partai Gerindra yang pertama diperiksa KPK, ketika Prabowo Subianto berkuasa, menjadi presiden.
Profil Heri Gunawan
Di kalangan politikus di Senayan tentu tak asing dengan Heri Gunawan yang punya ciri khas plontos. Pria kelahiran Sukabumi, Jawa Barat pada 11 April 1969 ini, boleh dibilang senior di parlemen.
Ia berhasil menduduki kursi DPR sejak 2014 dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat IV. Pertama kali duduk di legislatif, dia ditunjuk masuk ke Komisi XI yang membidangi sektor keuangan, perbankan, perencanaan pembangunan, fiskal dan moneter.
Dikutip dari laman Fraksi Gerindra, Heri adalah lulusan Sarjana Ekonomi di Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta (1988 – 1994). Menagwali karir sebagai Asisten Pengajar, Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen (SIM) di Fakultas Ekonomi Manajemen, Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), Yogyakarta, pada 1992.
Setahun kemudian, dia ditunjuk sebagai pimpinan kantor pusat lembaga keuangan non-bank, usaha jasa pembiayaan hingga 2003.
Tiga tahun kemudian, dia menjabat Executive Vice President Perusahaan Induk (2006–2015). Pada 2011 ditunjuk sebagai komisaris.
Karier Politik
Pada 2008-2010, Heri sempat dipercaya menjabat sebagai Bendahara DPP Partai Gerindra.Selanjutnya terpilih menjadi anggota DPR periode 2014-2019. Terpilih lagi di Pileg 2019-sekarang.
Di DPR, Heri sempat menjabat Wakil Ketua Komisi VI yang membidangi perdagangan, perindustrian, koperasi, investasi dan BUMN. Namun, pada 12 Januari 2016 dia digantikan Muhammad Hekal.
Kini, Heri bertugas sebagai anggota Komisi XI membidangi keuangan, perencanaan pembangunan, perbankan. Dia juga dipercaya sebagai Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) Partai Gerindra Komisi XI DPR sejak 2019 hingga sekarang.
Banyak sekali jabatan mentereng yang diembannya. Mulai dari Kapoksi Partai Gerindra Badan Legislasi DPR-RI sejak 2019 hingga sekarang. Anggota Badan Musyawarah (Bamus) DPR sejak 2019 hingga sekarang. Dan, anggota Tim Penguatan Diplomasi Parlemen DPR sejak 2019 hingga sekarang. Dan masih banyak lagi.
Harta Kekayaan
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) per 31 Desember 2023, kekayaan Heri Gunawan mencapai Rp54.735.589.312 (Rp54,7 miliar). Terdiri dari:
1. Tanah dan Bangunan
Aset milik Heri Gunawan berupa tanah dan bangunan cukup banyak. Terdiri dari 21 bidang yang tersebar di Kabupaten/Kota Sukabumi, Tangerang, Tangerang Selatan, Jakarte Selatan dan Bandung. Sebanyak 15 bidang adalah hasil warisan, sedangkan 6 bidang lainnya berasal dari hasil sendiri. Total nilainya mencapai Rp44.557.274.000 (Rp44,6 miliar).
2. Alat Transportasi dan Mesin
Kekayaan berupa alat transportasi dan mesin milik Heri Gunawan tercatat sebanyak 8 unit. Sebanyak 7 unit adalah kendaraan roda empat (mobil), hanya satu unit berupa motor. Sebanyak 7 kendaraan adalah hasil sendiri, 1 unit adalah warisan.
Kendaraan milik Heri yang termurah adalah sebuah motor Yamaha Mio (2014) senilai Rp7,2 juta. Sedangkan yang termahal adalah mobil Toyota Alphard 2.5G A/T (2019) dari hasil sendiri, senilai Rp1.099.000.000. Total nilai aset Heri Gunawan berupa alat transportasi dan bangunan mencapai Rp2.633.700.000 (Rp2,6 miliar).
3. Harta Bergerak Lainnya
Aset berupa harta bergerak lain milik politikus Gerindra yang cukup senior ini, mencapai Rp5.129.200.000 (Rp5,1 miliar).
4. Surat Berharga
Aset berupa surat berharga milik Heri Gunawan mencapai Rp1.000.000.000 (Rp1 miliar).
5. Kas dan Setara Kas
Aset Heri Gunawan berupa kas dan setara kas tercatat sebesar Rp2.369.882.400 (Rp2,4 miliar).
6. Utang
Dari sekian banyak aset yang bernilai wah, Heri Gunawan harus menanggung utang sebesar Rp954.467.088. (Sumber)