Forum diskusi kader (Fordiska), yang digelar, Sabtu (21/9) malam oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kalimantan Tengah (Kalteng) menyepakati untuk mengusung H Abdul Razak sebagai calon Gubernur (Cagub) Kalteng pada pilkada Gubernur (Pilgub) 2020 mendatang. Fordiska ini melibatkan kader dan organisasi sayap Partai Golkar.
Dengan disepaktinya nama H Abdul Razak yang diusung sebagai cagub tunggal dari Golkar, sekaligus menutup peluang bagi calon lain yang ingin menjadi KH 1 dari Golkar pada Pilgub mendatang.
“Jadi memang sudah sah, semua hasil diskusi kader kita pada malam hari ini memang mengerucut pada Pak Abdul Razak. Jadi tidak ada nama lain, kita sepakat nama Pak Abdul Razak,” ungkap Wakil Ketua I DPD Golkar Kalteng, Hj Siti Nafsiah kepada wartawan usai diskusi, Sabtu 21 September 2019.
Sementara Sekretaris DPD Golkar Kalteng Suhartono Firdaus menjelaskan, diskusi tersebut digelar dalam rangka bagaimana membawa arah aspirasi tersebut kearah forum yang resmi sesuai juklak 06.
Jadi nanti kita sampaikan ke DPD Golkar tingkat kabupaten, dan kabupaten akan menyampaikan ke Kecamatan aspirasi itu langsung akan kita himpun semua, kata Suhartono.
Dikatakan, sesuai mekanisme Golkar, rapat pleno diperluas akan digelar di kabupaten dan Provinsi. Dalam rapat tersebutlah aspirasi yang berkembang dari Kecamatan ke Kabupaten, dari Kabupaten ke Provinsi kemudian diputuskan oleh tim Pilkada pusat.
“Dalam juklak kita juga membuka ruang pendaftaran penjaringan bakal calon, sesuai kesepakan kita tadi, kita tetap membuka tetapi untuk calon wakil saja,” tegasnya
Ditegaskan, mencuatnya nama Abdul Razak tersebut, bukan hanya muncul pada kegiatan tersebut, tetapi memang sejak lama, mulai dari pembicaraan, diskusi ditingkat bawah sudah mengerucut pada satu nama.
“Karena mereka mengingingkan Golkar menjadi pemain dan pemenang. Karena seluruh kader tidak ada lagi melihat kader yang sekaliber dan kesiapannya seperti Pak Abdul Razak,” pungkasnya.
Suhartono juga menyampaikan pihaknya akan tetap membuka ruang untuk calon wakil dari luar, karena Golkar masing kurang dua kursi untuk mengusung pasangan calon (Paslon) pada Pilkada mendatang.
Suhartono juga mengakui, sebelum kegiatan tersebut, pihaknya juga telah menjalin komunikasi dengan beberapa partai politik (Parpol) begitu juga pun sebaliknya. Kalau komunikasi kita sudah lama, sebelum kita melakukan kegiatan ini. Kita merapat kepada yang lain, yang lain merapat kepada kita itu sudah pasti ada. [matakalteng]