News  

3 Pendekatan Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia Wujudkan Swasembada Energi

Setidaknya ada tiga pendekatan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, dalam mewujudkan swasembada energi. Ketiganya dilakukan untuk menjalankan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan ketahanan energi.

Pendekatan pertama adalah kepentingan nasional. Sekretaris Bidang Kebijakan Ekonomi DPP Golkar, Abdul Rahman Farisi, melihat pendekatan ini menempatkan negara sebagai kepentingan utama.

Catatan Abdul Rahman, pada sejumlah pidatonya Bahlil menegaskan pentingnya meningkatkan lifting produksi minyak dan gas, mengatur pembatasan impor bahan mentah, serta mendorong hilirisasi sektor pertambangan.

“Ini adalah langkah strategis mengurangi kebergantungan Indonesia terhadap impor energi dan memperkuat sektor energi domestik,” ujar Abdul Rahman, melalui keterangan tertulis, Selasa, 11 Maret 2025.

Pendekatan kedua adalah teknokrasi. Pendekatan ini lebih menekankan pada perencanaan berbasis pengetahuan.

“Ini bertujuan untuk memastikan agar setiap kebijakan yang diambil dapat dijalankan dengan efektif dan efisien,” kata dia.

Kebijakan transisi energi, pembangunan jaringan gas, pembangunan kilang minyak, serta distribusi gas 3 kg, adalah contoh konkret dari pendekatan teknokrasi ini.

Pendekatan ketiga, lanjut dia, adalah kebijakan afirmasi. Kebijakan ini dinilai memberikan pemihakan pada daerah penghasil sumber daya alam dan kelompok UMKM serta masyarakat menengah ke bawah.

“Setiap kebijakan yang dirumuskan oleh pemerintah harus memperhatikan kepentingan kelompok-kelompok yang lebih lemah, memberikan mereka akses terhadap sumber daya alam, dan meningkatkan kesejahteraan mereka,” kata Abdul Rahman.

Dia menekankan, ketiga pendekatan ini tidak hanya berfokus pada pencapaian swasembada energi, tetapi juga pada pemerataan manfaat ekonomi di seluruh lapisan masyarakat. Dengan keberhasilan ini, Indonesia diharapkan dapat mencapai kemandirian energi yang berkelanjutan dan semakin memperkuat daya saing nasional di sektor energi global.

“Saya yakin dengan kebijakan yang diterapkan oleh Menteri Bahlil, Indonesia semakin dekat dengan swasembada energi dan memiliki ketahanan energi yang kuat,” kata ekonom dari Universitas Hasanuddin itu.

Dia juga meyakini ketiga pendekatan itu menjadi langkah penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dan memajukan sektor energi nasional di era pemerintahan Presiden Prabowo.(Sumber)