Anggota Komisi I DPR Junico Siahaan mengingatkan pemerintah betapa pentingnya Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat. Salah satunya adalah menangani masalah hukum yang menjerat WNI di Amerika Serikat seperti yang dialami oleh mahasiswa Indonesia Aditya Harsono. Ia ditahan pihak imigrasi Amerika Serikat (AS).
“Maka kehadiran negara sangat diperlukan. Kita tahu Amerika Serikat ini negara yang unik. Kalau mau dibilang aneh juga bisa. Terutama dengan pemimpinnya yang sekarang, peraturannya sering berubah-ubah,” ujar Nico dalam keterangannya, dikutip Kamis (17/4/2025).
Nico menyoroti posisi Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat yang kosong selama dua tahun. Kehadiran Dubes diperlukan untuk menangani berbagai kasus yang dialami WNI di Amerika Serikat.
“Tanpa kehadiran duta besar, respons terhadap kasus-kasus seperti ini bisa menjadi lebih lambat dan tidak maksimal. Kita butuh wakil yang mampu membuka dialog langsung dengan pemerintah AS demi melindungi kepentingan warga kita,” ujar Nico.
Duta Besar tidak hanya berfungsi sebagai perwakilan Indonesia di negara lain, tapi juga penguatan diplomasi perlindungan WNI.
“Kasus seperti ini harus menjadi momentum refleksi. Perwakilan kita di luar negeri bukan hanya menjadi penjaga hubungan bilateral, tetapi juga garda depan perlindungan warga negara,” ujar Nico.
“Seperti yang disampaikan Ketua DPR, Ibu Puan Maharani, kami berharap Pemerintah segera mengirimkan nama calon Dubes RI untuk AS untuk dipertimbangkan oleh DPR. Dengan begitu, posisi Dubes kita di AS yang kini kosong bisa segera terisi dan memaksimalkan fungsi diplomasi,” ujarnya.
Sementara terkait kasus yang dialami Aditya, Nico meminta Kementerian Luar Negeri memberikan pendampingan. Untuk memastikan pemenuhan hak WNI menjalani proses peradilan di AS.
“Kami mendesak Kemlu dan KJRI Chicago untuk terus memberikan pendampingan maksimal terhadap WNI kita yang ditangkap di Amerika Serikat,” ujarnya. (Sumber)