Kelenteng Hwie Ing Kiong di Madiun, Jawa Timur, merupakan salah satu destinasi wisata sejarah dan religi dengan sejarah panjang. Didirikan lebih dari seratus tahun lalu, kelenteng ini tetap kokoh dan berfungsi sebagai tempat ibadah bagi penganut Tri Dharma, yaitu Tao, Buddha, dan Konghucu.
Selain sebagai tempat beribadah, kelenteng ini juga sering dikunjungi oleh wisatawan yang tertarik untuk menikmati keindahan bangunan kuno, terutama saat hari-hari perayaan besar, di mana pengunjung berbondong-bondong datang untuk beribadah atau berwisata.
Mari Kawan, kita tilik sejarah panjang Kelenteng Hwie Ing Kiong Madiun yang telah berdiri lebih dari 100 tahun!
Sejarah Kelenteng Hwie Ing Kiong Madiun
Kelenteng Hwie Ing Kiong yang terletak di Madiun, Jawa Timur, diperkirakan telah berdiri sejak tahun 1887. Saat ini, kelenteng ini berada di Jalan Cokroaminoto, menghadap ke barat, dan dikelilingi oleh bangunan-bangunan modern.
Bangunan utama kelenteng ini berbentuk persegi panjang dengan dua atap yang berbeda desainnya. Pada bagian belakang, terdapat serambi yang menghubungkan bangunan utama dengan bangunan di sekitarnya. Sebelum pindah ke lokasi saat ini, kelenteng ini awalnya berada di sebelah timur Kali Madiun, dekat dengan jembatan Madiun.
Perpindahan kelenteng ini terkait dengan sebuah peristiwa sejarah, yaitu ketika istri Residen Madiun jatuh sakit. Setelah upaya pengobatan medis gagal, berita ini terdengar oleh Kapiten Liem Koen Tie, tokoh masyarakat Tionghoa.
Beliau menyarankan agar istri Residen berdoa di Kuil Dewa Ma Zu dan menjalani pengobatan tradisional menggunakan metode Djiam Sie dan Pak Pwee, sebuah metode penyembuhan melalui spiritual dengan bantuan sepasang bandul serta bilah bambu selama satu pekan.
Sebagai bentuk terima kasih atas kesembuhan istri Residen, kuil tersebut akhirnya dipindahkan ke lokasi yang lebih aman dan jauh dari banjir di lokasi sekarang ini. Pembangunan kembali kuil berlangsung selama 10 tahun, mulai tahun 1887 atau Yinli 2438 menurut tarikh Imlek dan baru selesai pada 1897 atau Yinli 2447.
Kemudian tempat ini dinamai Kelenteng Hwie Ing Kiong, yang berarti “Istana Kesejahteraan.” Nama ini mencerminkan tujuan kuil sebagai tempat ibadah dan doa yang membawa berkah bagi umatnya.
Daya Tarik Wisata Kelenteng Hwie Ing Kiong Madiun
Kelenteng Hwie Ing Kiong menampilkan arsitektur khas Tiongkok, dengan banyak pekerja yang berasal dari Fujian terlibat dalam pembangunannya. Bangunan utamanya berbentuk persegi panjang, menghadap ke Barat dan Timur, dengan dua patung singa dan dua naga yang berwarna merah, kuning, dan hijau di bagian depan.
Di sekitar bangunan utama, terdapat bangunan kecil di kedua sisi yang terhubung langsung, serta halaman luas di depan yang sering digunakan untuk acara hari besar atau tempat berfoto wisatawan.
Pada atap, nuansa merah dan corak khas Tiongkok kuno sangat terasa, serta terdapat plang nama yang bertuliskan “Tempat Ibadah Tri Dharma Hwie Ing Kiong Madiun.”
Bahan Bangunan dan Proses Pembangunan Kelenteng Hwie Ing Kiong Madiun
Proses pembangunan kelenteng ini melibatkan bantuan dari berbagai tokoh masyarakat Tionghoa Madiun, termasuk Kapten Tiongkok di Madiun, Njoo Kie Song, serta tokoh-tokoh lain seperti Kapitan Liem Koen Tie, Tan Ing Ju, Tan Bik Swat, Njou Kie Siong, Njoo Kie San, Liem Kwang Piau, dan Gwe Kwie Tiong.
Dengan dukungan masyarakat Tionghoa setempat, mereka mendatangkan ahli dari Hokkian. Bahkan lantai merah kelenteng dikabarkan berasal langsung dari sana.
Selain bahan bangunan, beberapa material seperti kayu untuk membangun kelenteng juga diimpor dari Tiongkok, sementara keramik yang menghiasi kelenteng disumbangkan oleh Tan Soen Yong dan berasal dari Belanda. Keramik ini ditempatkan di altar Ma Zu Thien Shang Shen Mu, altar Dewa Gay Chiang Shen Ong, dan altar Dewa Guan Ze Zun Wang.
Di tempat ini juga terdapat prasasti yang tertulis, ”mulai Pembangunan Tahun 1887, dan terselesaikan 1897 maka berdirilah Kelenteng Ma Co Po Thian Siang Seng Boo dengan nama “HWIE ING KIONG”.
Ritual Keagamaan Kelenteng Hwie Ing Kiong Madiun
Setelah Kelenteng Hwie Ing Kiong selesai dibangun pada 1897, dilakukanlah ritual pemindahan Rupang atau Kimsin Dewi Ma Zu dari kuil lama, yang disaksikan oleh penduduk Madiun saat itu.
Hingga kini, kelenteng bersejarah ini tetap menjadi tempat ibadah yang sering dikunjungi oleh penganut Tri Dharma untuk berdoa dan melakukan kegiatan keagamaan. Bahkan tempat ini pun menjadi ramai ketika hari-hari perayaan yang meriah.
Fasilitas Umum yang Lengkap
Kelenteng Hwie Ing Kiong memiliki fasilitas umum yang lengkap, baik untuk mereka yang ingin beribadah atau sekadar berkunjung. Terdapat tempat parkir, altar untuk sembahyang, toko perlengkapan sembahyang, dan juga toilet.
Lokasi dan Jam Buka Kelenteng Hwie Ing Kiong Madiun
Lokasi Kelenteng Hwie Ing Kiong Madiun
Kelenteng Hwie Ing Kiong berada di Jalan Cokroaminoto Nomor 69, Kelurahan Kejuron, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Jawa Timur 63133. Lokasi kelenteng ini berada di pusat kota dan mudah diakses menggunakan kendaraan ataupun jalan kaki.
Kelenteng ini hanya berjarak 700 meter dari Alun-Alun Kota Madiun. Kawan bisa berjalan kaki sekitar 10 menit untuk mencapai tempat ini.
Di sekitar tempat ini juga terdapat beberapa tempat menarik seperti Patung Merlion, Taman Lalu Lintas Bantaran Kali Madiun, Taman Olahraga Gulun, Pahlawan Street Center, hingga Ngrowo Bening Edu Park.
Jam Buka Kelenteng Hwie Ing Kiong Madiun
Kelenteng Hwie Ing Kiong buka dari pukul 05.00 WIB hingga 21.00 WIB. Tempat ini akan ramai pada waktu-waktu ibadah dan juga hari besar perayaan keagamaan. Selalu perhatikan waktu dan hari ketika berkunjung ya Kawan.
Kelenteng Hwie Ing Kiong memliki sejarah panjang selama lebih dari 100 tahun. Tempat ini menjadi bukti toleransi Indonesia yang utuh dan tak pernah pudar. Kawan, jangan lupa mampir ke tempat bersejarah ini ketika berada di Madiun!