Penundaan Olimpiade Tokyo 2020 Dianggap Untungkan Pemain Malaysia

Direktur Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia, Wong Choong Hann, mengatakan penundaan Olimpiade Tokyo 2020 bisa berdampak positif terhadap pemain tunggal putra nomor satu negara tersebut, Lee Zii Jia.

Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Committee/IOC) dan Pemerintah Jepang akhirnya sepakat menunda pesta olahraga dunia empat tahunan tersebut akibat pandemi virus Corona alias Covid-19.

Penundaan Olimpiade Tokyo 2020 diumumkan oleh IOC melalui laman resmi Olympic.org pada Selasa (24/3/2020).

Dalam pernyataannya, IOC mengonfirmasi bahwa Olimpiade musim panas tahun ini akan ditunda dari jadwal semula, 24 Juli-9 Agustus, ke tahun 2021.

Dikutip Bolasport.com dari New Straits Times, Wong Choong Hann, mengatakan bahwa penundaan Olimpiade punya signifikansi berbeda untuk setiap pemain.

“Sulit menentukan pemain mana yang merasakan dampak penundaan. Untuk mayoritas pemain seharusnya tak masalah, karena mereka bisa fokus ke persiapan sendiri dan berlatih untuk kompetisi,” kata Wong.

“Mungkin untuk pemain senior dampaknya akan terasa. Walau Olimpiade ditunda setahun, banyak hal yang dipertaruhkan,” tutur dia melanjutkan.

Di sisi lain, Wong menilai penundaan pesta olahraga sejagat tersebut bisa menguntungkan pemain muda Malaysia.

“Pemain muda seperti Lee Zii Jia, atau pasangan ganda putra Aaron Chia/Soh Wooi Yik punya waktu lebih banyak untuk menajamkan permainan mereka,” ucap Wong.

Pemerintah Malaysia saat ini memperpanjang masa karantina sosial hingga 14 April mendatang. Artinya, para pemain Malaysia kini harus berlatih sendiri di rumah masing-masing, bukan di pusat latihan tim nasional. {bolasport}