Pandemi COVID-19 Jadi Momentum Evaluasi Total Pebulutangkis Indonesia

Pandemi Virus Corona atau COVID-19 berdampak pada bulutangkis dunia. Sederet turnamen dibatalkan mengingat virus ini menyebar ke berbagai negara.

Selama masa pandemi, para pebulutangkis harus menjalani isolasi mandiri. Ada juga dari mereka yang menggelar latihan sendiri.

Terakhir digelar adalah BWF World Tour Super 1000 All England Open 2020 pada Maret lalu. Sederet pebulutangkis top dunia menunjukkan performa mereka di sana.

Masukan datang dari legenda bulutangkis Indonesia, Chistian Hadinata. Ia mengungkapkan bahwa momentum Pandemi COVID-19 menjadi ajang evaluasi bagi atlet Indonesia.

Ia berpandangan, jika di waktu normal tidak punya banyak waktu untuk mengevaluasi secara keseluruhan. Justru dengan kondisi saat ini membuat para atlet dan pelatih bisa mengkaji secara mendalam kekurangan di pertandingan sebelumnya.

“Pandemi ini kesempatan memperbaiki kekurangan para atlet. Justru dengan kondisi saat ini adalah waktu lebih mengevaluasi kualitas pertandingan mereka,” ujar Christian dikutip VIVA Bulutangkis dalam diskusi online beberapa waktu lalu.

Sementar itu, mengganasnya COVID-19 membuat Tim Nasional Bulutangkis Indonesia mundur dari Piala Thomas dan Uber 2020. Keputusan itu disampaikan Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI).

“Tim Indonesia menyatakan mundur dari ajang perebutan supremasi bergengsi Piala Thomas & Uber 2020. Kejuaraan ini rencananya akan digelar di Aarhus, Denmark, pada 3-11 Oktober mendatang.

Ada tiga alasan utama yang mendasari PBSI mengambil keputusan menarik diri. Pertama, diawali dari adanya rasa khawatir dari para atlet terhadap kemungkinan mereka akan terpapar Covid-19, baik dalam perjalanan, di tempat transit atau di tempat pertandingan.

Kedua, para atlet dan ofisial menyuarakan keraguan mereka untuk ambil bagian di turnamen bergengsi ini karena tidak ada jaminan dari BWF, seandainya ada anggota tim yang terpapar Covid-19, terkait siapa yang akan bertanggungjawab menangani dan bagaimana penanganan selanjutnya.

Ketiga, mengacu pada dua alasan di atas, jajaran pimpinan PBSI yaitu Ketua Umum PP PBSI Wiranto, Wakil Ketua Umum I Alex Tirta, Sekretaris Jenderal Achmad Budiharto, serta Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Susy Susanti memutuskan tim bulutangkis Indonesia mundur.

Dengan mundurnya tim Indonesia dari Piala Thomas & Uber 2020, otomatis Indonesia juga tidak akan berpartisipasi di ajang Denmark Open I dan Denmark Open II yang merupakan bagian dari turnamen seri Eropa,” tulis PBSI dikutip dari Instagram badminton.ina, Jumat 11 September 2020. {okezone}