Bukhori Yusuf: Rakyat Sudah Muak Lips Service, Rakyat Butuh Excellent Service

Indonesia kedatangan 20 tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok yang masuk lewat Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar. Padahal pemerintah tengah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Anggota Komisi VIII DPR RI Bukhori Yusuf mengaku, geram dengan kejadian tersebut. Bahkan, secara tegas meminta pemerintah untuk segera mendeportasi tenaga kerja asing tersebut.

“Tidak semestinya mereka berada di sini. Seharusnya mereka mengerti situasi saat ini tengah kritis dan sensitif,” ujar Bukhori kepada wartawan, Kamis (8/7).

Bukhori juga menyesalkan, lemahnya wibawa pemerintah yang seakan tutup mata membiarkan masuknya warga negara asing secara bebas selama kondisi darurat kesehatan di dalam negeri.

Tidak hanya itu, tegas Bukhori, insiden masuknya TKA Tiongkok ke Indonesia belakangan ini juga mencerminkan hilangnya sensitivitas dan kapasitas pemerintah dalam merespons persoalan kedaruratan kesehatan sehingga berpotensi memunculkan sejumlah konsekuensi serius.

“Persoalan sentimen sosial. Kebijakan PPKM perlu diakui semakin membuat masyarakat kita sulit. Dengan dalih kesehatan, pekerja informal kita dipaksa diam di rumah, namun untuk urusan nafkah, sebaliknya pemerintah seakan lepas tangan,” ujarnya.

Sementara itu, di saat yang bersamaan, tenaga kerja asing berduyun-duyun masuk ke negeri kita. Pekerjaan sudah dijamin oleh pemerintah melalui Proyek Strategis Nasional (PSN). Tanpa peduli kualifikasi, apalagi darurat pandemi.

Bukhori melanjutkan, potensi munculnya virus varian baru akan tetap menghantui masyarakat Indonesia sepanjang pintu perbatasan tidak ditutup.

Menurutnya, memori kolektif bangsa kita sulit melupakan bahwa asal mula bencana virus ini adalah akibat dari lemahnya pengawasan di pintu masuk mancanegara.

“Kita telah kecolongan dalam berbagai waktu, mulai sejak insiden masuknya virus yang berasal dari Wuhan Tiongkok hingga yang terbaru, yakni varian Delta dari India,” paparnya

Anggota Baleg ini juga mengaku skeptis dengan klaim pemerintah yang mengaku akan menerapkan sejumlah prosedur ketat bagi wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia.

Menurutnya, klaim serupa juga pernah disampaikan oleh pemerintah dalam situasi yang sejenis di masa lalu. Kendati demikian, Indonesia akhirnya tetap kebobolan oleh virus korona varian Delta yang dampaknya lebih ganas.

“Rakyat sudah muak dengan lips service. Rakyat butuh excellent service,” tegasnya.

Alhasil, Ketua DPP PKS ini menyerukan kepada pemerintah supaya segera menutup pintu mancanegara di bandara.

Dengan tegas, ia meminta supaya WNI yang berasal dari luar negeri maupun warga negara asing untuk sementara waktu tidak diizinkan memasuki Indonesia demi alasan keamanan dan keselamatan.

“Indonesia sedang tidak baik-baik saja bagi siapapun saat ini. Keselamatan rakyat harus menjadi prioritas utama. Sebab itu, segera tutup pintu mancanegara demi kesuksesan PPKM Darurat,” pungkasnya. {JP}