News  

Tak Terbendung Dengan 133 Medali Emas, Jawa Barat Juara Umum PON XX Papua

Kontingen Jawa Barat yang sejak seminggu terakhir mulai memperlihatkan kekuatan dengan satu per satu menyalip DKI Jakarta dan Jawa Timur, tidak tertandingi untuk mempertahankan gelar juara umum setelah meraup 133 emas, 105 perak dan 115 perunggu.

DKI Jakarta yang terlibat persaingan sengit sampai detik-detik terakhir dengan Jawa Timur, akhirnya menempati peringkat kedua hanya dengan keunggulan tipis selisih medali perak dan perunggu.

DKI meraih 110 medali emas, 91 perak dan 100 perunggu, sementara Jatim yang sempat menguntit di peringkat ketiga akhirnya terpeleset di peringkat ketiga dengan 110 emas, 89 perak dan 88 perunggu.

Tambahan medali emas untuk Jawa Barat yang semakin memperkokoh posisi di puncak, di antaranya diraih melalui cabang karate nomor kata beregu putri, angkat berat, renang, atletik, loncat indah dan angkat berat.

Sebelum mengunci gelar juara umum untuk kedua kalinya secara beruntun, kontingen Tanah Pasundan itu sempat bersaing ketat dengan dua daerah lain yang secara tradisional merupakan kekuatan utama di setiap penyelenggaraan PON, yaitu Jawa Timur dan DKI Jakarta.

Bagi Jawa Barat, sukses menjadi juara umum merupakan yang kelima dan yang terakhir ketika menjadi tuan rumah 2016. Rekor kemenangan terbanyak masih dipegang oleh DKI Jakarta, yaitu 11 kali dan terakhir pada 2012 di Riau.

Sementara Jawa Timur baru dua kali menjadi juara umum, yaitu pada 2000 ketika menjadi tuan rumah dan pada 2008 di Kalimantan Timur.

Sepanjang sejarah PON, hanya empat daerah yang mendominasi juara, yaitu DKI, Jabar, Jabar dan Jateng. Jateng tampil sebagai juara pada penyelenggaraan PON pertama pada 1948 saat masih diwakili oleh Keresidenan Surakarta.

Pada Jumat besok (15/10), pesta olahraga yang diikuti sekitar 7.000 atlet dari seluruh 34 daerah, hanya akan menggelar upacara penutupan, juga di Stadion Lukas Enembe. Menurut rencana, PON XX Papua akan ditutup secara resmi oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amien. {suara}