Soroti Kenaikan Harga Minyak Goreng, Andi Akmal Pasluddin: Tidak Masuk Akal!

Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin DPR RI menyoroti kenaikan harga minyak goreng di sejumlah daerah. Dia menilai kenaikan itu merupakan sesuatu yang tidak masuk akal.

Menurut dia, Indonesia merupakan produsen Crude Palm Oil (CPO) atau minyak kelapa sawit terbesar di dunia.

Sehingga, kata dia, tidak ada masalah dengan urusan produksi di tengah tingginya kebutuhan minyak goreng di dalam negeri.

“Tidak masuk akal kalau kita ekspor, sedangkan dalam negeri kekurangan,” ujar Andi Akmal di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Senin (22/11).

Dia menduga persoalan kenaikan harga minyak goreng di pasaran berkaitan dengan tata niaga. Oleh karena itu, dia meminta Kementerian Perdagangan dan Bulog melakukan operasi pasar.

Sebab, dia menduga ada oknum yang tidak bertanggung jawab mencoba menimbun barang tersebut. Dia pun menegaskan jika ada oknum tersebut satgas pangan harus bertindak tegas.

“Jadi, bukan masalah produksi, ketersediaan, ini masalah permainan. Karena kita punya kapasitas produksi CPO yang luar biasa,” ujar Anggota Fraksi PKS DPR RI itu.

Diketahui, belakangan terjadi kenaikan harga minyak goreng di sejumlah daerah, seperti di Lampung dan Pasuruan, Jawa Timur.

Menurut Ketum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Joko Supriyono, tingginya harga minyak goreng tersebut karena kenaikan permintaan, sedangkan jumlah produksi tidak memadai.

Permintaan kenaikan itu lantaran beberapa negara tujuan ekspor mulai menunjukkan pemulihan ekonomi pasca-pandemi. Sementara itu, produksi CPO dalam negeri di 2021 ini cenderung flat. {jpnn}