News  

Duh! Inti Bumi Bawah Laut Indonesia Alami Kemiringan, Efeknya Mengerikan?

Sebuah penelitian menemukan inti bumi di bawah Indonesia miring. Disebutkan ini karena inti besi padat di tengah Bumi tumbuh lebih cepat di bawah laut Banda.

Studi itu dilakukan oleh peneliti dari Seismolog University of California, Berkeley, Amerika Serikat (AS). Dalam penelitian tersebut ditambahkan inti Bumi di Indonesia kehilangan panas lebih cepat dari wilayah lain misalnya Brasil.

Hal tersebut membuat pendinginan menjadi lebih cepat karena kristalisasi besi penyusun inti. Kejadian ini kabarnya sudah berlangsung sejak 500 tahun, namun tak diketahui alasan proses pendingin lebih cepat di tanah air.

“Satu-satunya cara kami dapat jelaskan adalah sisi satunya tumbuh lebih cepat dibanding yang lain,” kata penulis utama studi yang juga seismolog di University of California, Daniel Frost, dikutip Sabtu (15/1/2022).

Temuan ini terungkap saat para peneliti mempelajari gelombang seismik. Gelombang itu adalah getaran bawah tanah gempa Bumi dan melewati inti besi padat.

Hasil penelitian membuat para ilmuwan mengacu pada kesimpulan baru, yakni mengapa kristalisasi besi condong ke arah barat, yaitu Laut Banda dibandingkan wilayah Timur.

Para peneliti mengungkap ada pertumbuhan asimetris, 60% lebih tinggi ke sisi barat. Mereka juga menambahkan pertumbuhan ini bukan berarti akan berisiko membuat tidak seimbang.

Tidak sampai di sana, Frost mengatakan masih ada misteri lain yang harus diungkap. “Pertanyaannya adalah, apakah ini mengubah kekuatan medan magnet?” kata Frost.

Sebagai informasi, inti bumi terletak 3.000 kilometer di bawah permukaan Bumi. Bentuknya menyerupai bola dan mengandung besi serta nikel.

Pada bagian atas inti merupakan mantel dengan kedalaman 300 km hingga 2.890 km di bawah permukaan Bumi. Selanjutnya adalah mantel luar (10-300 km di bawah permukaan Bumi) dan paling luar adalah kerak Bumi. {cnbc}