News  

Tidak Profitable, Guru Besar UIN Jakarta: Negara-Negara Arab Ogah Investasi di IKN Nusantara

Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Azyumardi Azra mengatakan bahwa mimpi pemerintah untuk mendapat dana segar dari Timur Tengah menghadapi kendala yang cukup besar.

Pasalnya, investor negara Timur Tengah itu selalu mengedepankan imbalan alias hasil yang diperoleh dan jangka waktu pengembalian modal. Itu menjadi pertimbangan mereka sebelum memutuskan berinvestasi dalam sebuah sebuah proyek.

“Itu tidak akan terhadi karena yang mereka memikirkan profit seperti Arab Saudi, Kuwait, Qatar, UEA, mereka menanamkan investasi di sektor yang profitable. Mereka melihat IKN tidak profitable jadi mereka akan hindari,” ujar Azyumardi dilansir dari Ekonomi.bisnis.com pada 28 Maret 2022.

Menurut Azyumardi, pemerintah perlu belajar pada peristiwa batalnya investasi Arab Saudi pada proyek Mandalika Family Tourism 5 tahun silam.

Saat melakukan lawatan ke Indonesia pada Maret 2017, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Akan tetapi komitmen itu gagal terealisasi sehingga pembangunan lagi-lagi menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Menurutnya, hal ini menjadi sinyal bahwa negara-negara di Timur Tengah, termasuk Arab Saudi kurang berminat untuk memasukkan dananya di Tanah Air.

“Negara asing yang tertarik membiayai infrastruktur di Indonesia itu baru Jepang,” jelas Azyumardi.

Diketahui, baru ini dua investor dari proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dikabarkan batal menanamkan dananya. Kabar tersebut malah menjadi ajang tertawaan warganet.

Diketahui, kabar mengenai mundurnya dua investor tersebut dari dua sumber yang berbeda, masing-masing dari kalangan yang memiliki hubungan dekat dengan eksekutif dan legislatif.

Dilansir dari ekonomi.bisnis.com, sumber yang dekat dengan legislatif mengatakan ada dua konsorsium yang ancang-ancang untuk mundur dari komitmennya dalam membantu pendanaan Ibu Kota Negara (IKN).

Akan tetapi, dia tidak bersedia memberikan identitas konsorsium tersebut, termasuk alasan yang menjadi dasar pembatalan penanaman modal yang telah dijanjikan.

“Informasinya ada yang akan mundur, tetapi masih belum jelas (alasannya)” kata dia kepada media dikutip pada Senin 28 Maret 2022.

Kabar ini menjadi pukulan telak bagi pemerintah yang tengah berburu investor untuk merealisasikan pembangunan megaproyek IKN Nusantara. {terkini}