PT Taspen (Persero) membantah tuduhan pengacara Brigadir J Kamaruddin Simanjutak yang menuduh direktur utama perusahaan itu mengelola dana calon presiden (capres) 2024 sebesar Rp300 triliun.
Mengutip detik.com, Jumat (26/8), Corporate Secretary Taspen Mardiyani Pasaribu mengklaim selalu menerapkan tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) berdasarkan prinsip Transparansi, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, Kemandirian, dan Kewajaran.
Ia mengatakan pihaknya berkomitmen selalu amanah dalam mengelola dana Aparatur Sipil Negara (ASN)/PNS dan pensiunannya dengan meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada peserta dan seluruh stakeholders.
“Dalam pelaksanaan investasi dan pengelolaan seluruh program yang ada, Taspen wajib mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Keuangan dan OJK serta selalu memberikan laporan pengelolaan dana investasi kepada Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan dan OJK secara periodik,” kata Mardiyani dalam keterangan tertulis.
Portofolio Investasi Taspen sebagian besar terdiri dari Obligasi Negara, Obligasi Syariah Negara dan Deposito di Bank BUMN sebesar 72 persen.
Sisanya pada anak-anak usaha, obligasi korporasi dan pada reksadana yang terdaftar di OJK sekitar 22 persen dan saham tidak sampai 5 persen yang sebagian besar adalah saham BUMN.
“Setiap tahun kinerja PT Taspen (Persero) khususnya di bidang pengelolaan investasi dan operasional telah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),” ujarnya.
Sebelumnya, beredar potongan video di Twitter di mana Kamaruddin mengatakan seorang direktur utama BUMN mengelola dana capres 2024 sebesar Rp300 triliun.
Dana tersebut diinvestasikan atas nama perempuan-perempuan simpanannya sehingga mereka bisa bertransaksi Rp200 juta per hari.
“Para wanita ini dititipi uang dengan cara Rp300 triliun ini diinvestasikan dengan cara cashback, diinvestasikan atas nama perempuan-perempuan ini. Akhirnya para wanita ini bisa transaksi Rp200 juta sehari,” katanya dalam video yang beredar di Twitter, Jumat (26/8).
“Saya tidak tahu kalian beri gaji berapa dirut BUMN itu, namanya PT Taspen,” imbuhnya.
Kamaruddin mengaku, atas kasus itu, dia sudah menyurati berbagai pihak termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi), Wakil Presiden Ma’ruf Amin, hingga Menteri BUMN Erick Thohir, namun surat-surat tersebut tidak mendapat balasan. Untuk itu, dirinya membongkar masalah tersebut kepada pemegang saham yaitu seluruh masyarakat Indonesia.
“Lalu saya harus bersurat ke mana lagi?” tanya Kamaruddin.
(Sumber)