Cegah Banjir Jakarta, Bamsoet Dorong Giant Sea Wall Segera Dibangun

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendorong percepatan pembangunan Giant Sea Wall Jakarta sebagai bagian dari Proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). Hal ini sebagaimana yang disampaikan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.

Diketahui hingga saat ini Jakarta masih dihantui ancaman banjir. Karena itu, proyek Giant Sea Wall harus segera diselesaikan oleh Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono secepatnya.

Adapun pembangunan Giant Sea Wall mulai serius dicanangkan pada 2014 saat Joko Widodo menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Giant Sea Wall direncanakan memiliki kedalaman sekitar 15 meter, tinggi sekitar 7 meter, serta panjangnya mencapai 37,356 km yang membentang di sepanjang Teluk Jakarta.

Tujuan utamanya untuk mencegah penetrasi air laut masuk ke daratan, abrasi laut, dan banjir rob. Sehingga diharapkan dapat mencegah bencana banjir di DKI Jakarta. Hal ini mengingat sebagian wilayah DKI Jakarta atau sekitar 40 persennya, berada di bawah permukaan laut, yang berpotensi selalu dilanda banjir besar.

“Selain itu, masifnya penggunaan air tanah baik oleh rumah tangga maupun industri, juga semakin membuat turunnya permukaan tanah rata-rata per tahunnya mencapai 7,5-12 cm. Bahkan di beberapa daerah bisa mencapai 20 cm.

Keberadaan Giant Sea Wall nantinya juga dapat menampung air dengan jumlah yang cukup banyak, sehingga bisa diolah untuk memenuhi sumber air bersih untuk kebutuhan rumah tangga dan industri. Sebagaimana juga ditekankan Presiden Joko Widodo,” kata Bamsoet dalam keterangannya, Senin (13/2/2023).

“Walaupun Ibu Kota Negara akan pindah ke Kalimantan Timur, tetapi pembangunan Giant Sea Wall harus tetap dilaksanakan, sebagai upaya agar Jakarta tidak tenggelam,” imbuhnya.

Hal tersebut Bamsoet sampaikan usai menerima Direktur Van Oord Mr. Peter van der Hulst, di Jakarta.

Lebih lanjut, Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menjelaskan pada saat DKI Jakarta dipimpin Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, beliau sudah melakukan kunjungan kerja ke Belanda untuk mempelajari cara Belanda mengatasi banjir.

Selain bertemu berbagai pejabat eksekutif, rombongan Gubernur DKI Jakarta juga bertemu dengan jajaran Van Oord untuk saling sharing ilmu dan pengalaman.

“Sebagai negara dengan kondisi geografis daratan yang berada dibawah permukaan laut, Belanda mempunyai banyak pengalaman mengatasi permasalahan yang berhubungan dengan air, terutama penanganan banjir hingga pengelolaan air bersih.

Karenanya, tidak salah jika Pemprov DKI Jakarta membangun kerjasama dengan berbagai pihak dari Belanda,” jelas Bamsoet.

Ketua DPR RI ke-20 ini menekankan di bawah kepemimpinan PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, kini proyek Giant Sea Wall sedang dalam tahapan pematangan konsep mencakup aspek teknis, lingkungan, sosial, dan pembiayaan.

Proses ini sendiri dikatakannya turut melibatkan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian PUPR, Kementerian LHK, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta berbagai stakeholders terkait lainnya.

“Investasi yang dibutuhkan dalam pembangunan Giant Sea Wall diperkirakan mencapai US$ 45 miliar. Selain menggunakan anggaran pusat dan daerah, pembiayaannya juga bisa menggunakan berbagai sumber investasi dari berbagai pihak. Termasuk melalui hibah yang dilakukan negara sahabat ataupun organisasi filantropis dunia,” pungkas Bamsoet.(Sumber)