Partai Golkar menyelesaikan rapat kerja nasional (Rakernas) 2023. Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan ada 3 poin penting yang menjadi hasil Rakernas yang diikuti seluruh Ketua DPD I Provinsi Partai Golkar se-Indonesia.
Pertama, Airlangga diberi mandat untuk menetapkan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) dan koalisi bersama Partai Golkar. “Yang pertama, untuk pilpres memberikan mandat kepada Ketua Umum menetapkan capres cawapres dan koalisi bersama Partai Golkar,” kata Airlangga usai Rakernas Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Minggu (4/6/2023).
Kedua, Partai Golkar tetap mendukung sistem proporsional terbuka dalam Pemilu 2024 mendatang. Untuk itu, Airlangga meminta kepada seluruh jajarannya agar dapat memperjuangkan sistem tersebut. “Kedua, terkait sistem pemilu, seluruh daerah dan ormas meminta pemilu dilakukan secara terbuka. Karena itu, menugaskan DPP agar sistem proporsional terbuka bisa diperjuangkan,” katanya.
Adapun penerapan sistem pemilu saat ini tengah digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK). Dari sembilan parpol di parlemen, hanya PDI Perjuangan yang sejauh ini setuju sistem pemilu diubah menjadi proporsional tertutup. 8 partai lain termasuk Partai Golkar menolak sistem proporsional tertutup.
Kemudian yang ketiga, kata Airlangga, bakal calon legislatif (bacaleg) akan diumumkan secara alfabetis hingga Daftar Calon Tetap (DCT). “Yang ketiga, terkait dengan pemilu yang saat sekarang Partai Golkar bakal calon legislatif masih menurut alfabetis, nah ini diminta untuk pada waktunya dibuat berdasarkan nomor urut,” ucapnya.
“Dan nomor urut itu berbasis kepada PDLT yaitu Prestasi, Dedikasi, Loyalitas, dan Tidak Tercela, itu kriteria yang diminta,” sambungnya. Di luar tiga poin itu, kata Airlangga, Rakernas turut meminta agar pemuda dan perempuan diberikan kesempatan yang sama. Khusus caleg perempuan diberlakukan kuota 30 persen dan diberikan kemudahan saat kampanye.
