News  

Mahasiswi Pamit Kuliah, Ditemukan Tewas Dalam Koper di Hutan Mojokerto

Mahasiswi Universitas Surabaya (Ubaya) bernama Angeline Nathania (21) dibunuh oleh guru les musiknya berinisial R (41). Mayat korban dimasukkan ke dalam koper dan dibuang di hutan Raden Soerjo, Kecamatan Pacet, Mojokerto.

Mayatnya ditemukan oleh petugas Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Gajah Mungkur pada Rabu (7/6) berdasarkan informasi dari Polrestabes Surabaya sebelumnya.

Ibu korban, Ana Mariani (64), menceritakan kejadian ini berawal saat anaknya berpamitan untuk pergi kuliah dan sedang menjalani Ujian Tengah Semester (UTS) pada Rabu (3/5).

Namun, usai berpamitan itu, Angeline tidak pulang ke rumah sama sekali. Korban ketika itu berangkat ke kampus sendiri memakai mobil kakaknya yakni Mitsubishi Xpander.

“Mobil kakaknya, karena kakaknya suka naik motor kalau kerja lebih cepat,” kata Ana kepada wartawan di Rumah Duka Adi Jasa, Surabaya, Kamis (8/6).

Awalnya, Ana tidak curiga saat putrinya hingga siang tak kunjung pulang. Dia berpikir Angeline masih mengerjakan tugas di kampusnya.

Pada Kamis (4/5), Ana mencoba menghubungi anaknya namun tak ada balasan. Higgga pada Jumat (5/5), keluarga korban memutuskan untuk melaporkan ke Polrestabes Surabaya.

“Iya kan, orang dewasa hilang 2 x 24 jam, dari tanggal 5 lapor. Tapi hilangnya tanggal 3 karena anak ini ndak kebiasaan enggak pamit kalau kemana-mana. Kegiatan kuliah pulang ya tepat waktu. ‘Ma aku ada kuliah, ada ujian satu mata kuliah’ perkiraan saya siang sudah pulang, tapi kok gak pulang-pulang. Saya pikir masih ada tugas kelompok,” jelasnya.

Usai melaporkan, pihak keluarga pun terus mencari keberadaannya. Pihak keluarga mencoba bertanya kepada salah satu teman korban dan menyebut terakhir Angeline bersama dengan pelaku.

Akhirnya, keluarga memutuskan untuk bertemu dengan R di kediamannya. Saat Ana menanyakan keberadaan korban ke R, pelaku mengaku terakhir bertemu dengan Angeline pada November 2022 lalu.

“Katanya enggak tahu (keberadaan korban), terakhir ketemu November 2022. Dia mencurigakan karena saat ditanya gugup, badannya gerak-gerak semua. Tangan diputar-putar di baju,” kata Ana.

Dari situ, keluarga korban sempat curiga dengan gerak-gerik pelaku saat ditemui.
Hingga satu bulan kemudian, keluarga korban mendapat kabar dari Unit Resmob Polrestabes Surabaya bahwa mengamankan pelaku R. Pelaku ditangkap sehari sebelum jenazah Angeline ditemukan di hutan.

“Sehari sebelum ditemukan, pelaku sudah ditangkap duluan, dikasih tahu (lokasi mayatnya) ketika pelaku sudah diamankan,” pungkasnya.(Sumber)