News  

KKP Usut Dugaan Penyelundupan Benih Lobster Pakai Jet Pribadi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menerima informasi soal adanya penyelundupan benih lobster menggunakan jet pribadi. KKP kini tengah menelusuri informasi tersebut.

Potensi penyelundupan menggunakan jet pribadi itu ditengarai terjadi di lokasi yang banyak dihuni benih lobster. Wilayah itu juga memiliki bandara kecil yang biasa dipakai oleh pemilik jet pribadi ataupun pesawat kecil.

“Justru yang menjadi PR kita adalah seperti jalur udara. Jalur udara tidak menutup kemungkinan menggunakan private jet. Kita baru mendengar dan sedang kita laksanakan operasi intelijen. Bisa saja di tempat-tempat contoh potensi BBL (benih bening lobster) paling banyak di Pantai Selatan, di Pangandaran,” kata Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Laksamana Muda TNI Adin Nurawaluddin di Pelabuhan Merak, Senin (18/12/2023).

Adin mengatakan potensi penyelundupan melalui bandara kecil menggunakan jet pribadi tersebut masih menguntungkan para penyelundup. Hal itu dihitung dari biaya perjalanan dan benih lobster yang diangkut.

“Di sana ada bandara yang private dan bisa melaksanakan kegiatan pengangkutan menggunakan pesawat kecil, yang notabene kalau secara hitungan mereka masih menguntungkan,” katanya.

Selain bandara di Pangandaran, bandara Pondok Cabe di Tangerang Selatan juga jadi perhatian perihal potensi penyelundupan benih lobster. Kendati begitu, KKP masih berfokus terhadap kasus penyelundupan benih lobster melalui jalur darat dan laut maupun udara.

“Termasuk bandara yang ada di Pondok Cabe itu jadi perhatian kita. Cuma dalam operasi ini kita fokuskan dulu yang selama ini sering terjadi penindakannya di bandara maupun di perairan antara Indonesia-Singapura yaitu di Batam. Terkait di bandara tidak semua barang di kargo kita buka. Kita bertindak sesuai laporan intelijen yang mana dimungkinkan di dalamnya ada BBL,” katanya.(Sumber)