News  

Kampanye di Ponpes Darut Tauhid Bangil Pasuruan, Mahfud Diteriaki ‘Omon-Omon’

Cawapres 03 Mahfud MD menghadiri halaqoh kebangsaan di Pondok Pesantren Darut Tauhid Canga’an di Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jatim, Jumat (12/1). Mahfud MD mengajak masyarakat untuk memilih sosok pemimpin yang benar dalam pemilihan umum.

Mahfud MD meminta masyarakat untuk melihat riwayat hidup para calon. Jangan terpaku pada visi-misi calon pemimpin yang sering muncul di televisi.

“Saudara jangan langsung percaya kepada visi-misi dan pidato-pidato itu. Tahu ndak kalau visi dan pidato-pidato itu dibuatkan oleh tim sukses. Oleh sebab itu kadangkala calonnya sendiri tidak ngerti, ini apa? Kok 23% apa? Kira-kira tidak buat sendiri. Oleh karena itu bagaimana cara memilih pemimpin? Lihat riwayat hidupnya,” jelas Mahfud MD, yang disambut gelak tawa ratusan pendukungnya yang hadir.

Jika mendapati calon yang berbicara akan membangun ekonomi kerakyatan dengan cara hidup sederhana, Mahfud kembali menegaskan untuk tidak langsung percaya.

“Kalian boleh percaya kalau orang itu hidupnya sederhana. Tapi kalau arlojinya saja Rp 70 juta, sepatunya Rp 36 juta, celananya Rp 17 juta, kaos dalamnya Rp 6 juta, tidak bisa dipercaya dia bisa memberikan contoh hidup sederhana,” ungkapnya disambut tepuk tangan.

Menko Polhukam ini menekankan agar jangan mudah percaya dengan orang yang berbicara akan menegakkan hukum jika orang tersebut telah melanggar hukum.

Setelah itu, Mahfud menyinggung calon yang berbicara penegakan demokrasi, tapi malah berbuat curang.
Saking semangatnya, para peserta melemparkan celetukan “gak bahaya ta’. Selain itu, ada yang meneriakkan kata “omon-omon”, kata yang dipopulerkan oleh Prabowo Subianto pada debat capres 7 Januari silam.

“Omon-omon!” ucap peserta dalam forum halaqoh.
Saking banyaknya orang yang berteriak, membuat Mahfud berhenti berbicara sejenak dan bertanya.
“Apa, ubur-ubur? Oh, omon-omon katanya,” ucap Mahfud sambil menahan tawa.

Para peserta lain pun kembali melemparkan celetukan.
“Dikira kebun binatang, Pak Kiai (Mahfud MD),” ucap peserta lain dalam forum — merujuk pada statement Gibran pada debat cawapres yang lalu.

Mendapati banyak celetukan dari peserta, Mahfud pun membalas.
“Omon-omon saja, ya,” ucap Mahfud MD disambut gelak tawa yang semakin kencang oleh peserta halaqoh kebangsaan.

Setelah itu, Mahfud pun berbicara soal hak asasi manusia. Calon pemimpin yang berkoar hendak menegakkan HAM, tapi masa lalunya berlumuran darah, maka itu takkan bisa.

Mahfud juga mengimbau agar masyarakat memilih pemimpin sesuai hati nurani.
“‘Saya mau melindungi hak asasi manusia’, tapi masa lalunya berlumuran penuh darah-darah, tidak bisa itu. Nah, makanya hati nurani yang harus keluar,” ujarnya.(Sumber)