Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri memimpin rapat konsolidasi tertutup yang dihadiri para pengurus pusat, kepala daerah-wakil kepala daerah, dan kader utama untuk mempersiapkan Pilkada pada November 2024. Megawati didampingi Sekjen Hasto Kristiyanto dalam rapat tersebut.
Selain itu, tampak hadir sejumlah pengurus DPP PDIP lainnya seperti Wakil Bendahara Rudianto Tjen hingga para Ketua DPP seperti Komaruddin Watubun, Djarot Saiful Hidayat, Bambang Wuryanto, Ahmad Basarah, Wuryanti Sukamdani, Rokhmin Dahuri, dan Ribka Tjiptaning.
Kepala daerah yang hadir adalah para bupati/wakil bupati, wali kota/wakil wali kota, dan gubernur/wakil gubernur dari seluruh Indonesia. Peserta rapat itu berjumlah hampir 200 orang.
“Saya meminta secepatnya dikumpulkan untuk menuju Pilkada nanti untuk melakukan rapat ini,” kata Megawati saat membuka rapat, Jumat (26/4).
“Semangat saya, semangat kita tidak pernah pudar, karena kita bekerja untuk bangsa dan negara,” tambah dia.
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri Pimpin Rapat Konsolidasi Jelang Pilkada 2024. Foto: Dok PDIP
Dalam kesempatan itu, Hasto mengatakan rapat konsolidasi dilakukan di tengah menguatnya gerakan menyelamatkan demokrasi dan reformasi di tengah ketertekanan akibat intimidasi yang terjadi. Atas perintah Megawati, proses kehidupan demokrasi harus terus berjalan dan rapat konsolidasi perlu dilakukan.
“Dikumpulkan para kepala daerah dan wakil kepala daerah, terutama yang baru menjabat 1 periode, untuk dibangunkan spiritnya. Di rapat ini banyak kepala daerah/wakil kepala daerah yang perempuan di PDI Perjuangan, sebagai partai yang paling banyak menempatkan perempuan sebagai kepala daerah,” kata Hasto.
Hasto menjelaskan, selain mendengarkan arahan dari Megawati, rapat juga melakukan pembahasan terkait tahapan pilkada dan rencana gerakan yang akan dilaksanakan partai. Dia menyebut partai sepakat semua langkah itu akan dilakukan untuk berjuang terus demi membesarkan Indonesia Raya.
Selain itu, Hasto menjelaskan di rapat ini juga dibahas soal hasil pemilu legislatif 2024. Meski PDIP mengalami intimidasi, derasnya arus panah money politics, serta panah abuse of power, partai tetap menjadi nomor satu.
“Terima kasih kepada masyarakat. Karena di tengah intimidasi, panah money politics dan panah abuse of power, PDI Perjuangan masih mampu menjadi nomor satu,” kata Hasto.
Evaluasi terhadap hasil pemilu 2024, kata Hasto, juga menemukan di tingkat provinsi, raihan suara menurun tetapi ada peningkatan jumlah pimpinan DPRD provinsi yang diperoleh oleh kader PDIP di seluruh Indonesia.
“Dengan tekanan luar biasa saat ini, gempuran masih akan berjalan, namun kita mengokohkan terus berdiri bersama rakyat Indonesia,” katanya.
Pada rapat itu, Hasto diumumkan juga pengurus daerah berprestasi yang berhasil meningkatkan suara serta raihan kursi Dewan, dari 200 hingga 300 persen antara lain Kabupaten Luwu Timur, Kabupaten Serdang Bedagai, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Nias, Kabupaten Natuna, serta Kabupaten Kepulauan Sula Maluku Utara.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kerja keras kader serta terima kasih kepada rakyat atas dukungan ini,” tandas Hasto.
