News  

Geger! Warga Pondok Aren Tangsel Temukan Mayat Bertato Dalam Toren Air

Mayat pria membusuk ditemukan di dalam toren air di Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten. Korban diperkirakan sudah dua hari tak bernyawa di dalam toren.

Toren berkapasitas 800 liter itu terletak di belakang atau barat rumah Sutrisno (46) dan dua tetangganya. Toren diletakkan di bagian atas tempat yang dibuat khusus.

Luas tempat itu sekitar 1,5×1,5 meter, lengkap dengan tangga untuk akses ke dalam toren. Jika hendak ke toren, harus lewat pinggir rumah warga atau selokan yang berada di samping rumah.

Saat ini kondisi sekitar toren itu digaris polisi. Ada dua garis yang dipasang, pertama di tempat masuk gang dan selokan, kedua di sekitar toren.

Kini tampak toren itu terbelah dua setelah mayat pria itu dievakuasi. Toren itu dibelah di bagian atas untuk memudahkan mengambil mayat.

Warga Temukan Mayat

Sesosok mayat pria ditemukan membusuk dalam toren air di sebuah rumah di Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten. Pemilik rumah, Sutrisno (46), menceritakan awal mula penemuan mayat dalam toren itu.

Sutrisno awalnya mencium bau busuk dari air yang sering dipakai keluarganya untuk mandi dan cuci baju. Bau busuk itu mulai tercium pada Minggu (26/5).

“Baru tercium bau yang nggak enak itu Minggu pagi. Itu istri saya (pertama sadar). Kalau saya nggak begitu ngeh, saya ngeh-nya hari Senin itu sudah bau, keruh, ada busanya, kan sempat saya kuras, saya bersihkan sebelum penemuan,” kata Sutrisno di lokasi Selasa (28/5).

“Kirain ada bangkai di dalam itu. Saya kuras bersih ‘kok masih bau saja’. Ya sudahlah, sampai setengah 6 sore baru pertama ketahuan,” sambungnya.

Sutrisno menduga kondisi airnya itu tidak jauh dengan kondisi yang pernah dialaminya dulu. Namun kini bau busuk tidak hilang hingga Senin (27/5).

“Dulu ya, pernah bau juga. Saya curiganya ke cicak, bangkai cicak. Airnya, hari Senin itu mulai bau banget, keruh, ada busanya. Sampai sekitar jam 2-an, itu masih bau banget. Sampai jam 4, sudah mulai nggak begitu bau, cuma agak licin airnya,” katanya.

Dia mengatakan bau air toren rumahnya semakin menjadi. Dia dan keluarga mulai curiga karena mencium bau bangkai.

“Nah, bapak mertua kan dekat dari sini, bilang ke saya, ‘Tris, katanya airnya bau?’, ‘iya, Pak, bau banget’. Saya ajak ke kamar mandi. ‘Ini masih bau, Pak, bau bangkai’. ‘Oh iya ini bau bangkai.

Ya sudah, cek ke toren’,” jelasnya.Sutrisno melanjutkan, ketika mengecek toren dia sempat melihat lalat hijau yang di sekitar toren. Kemudian dia semakin curiga ketika membuka toren dan menyadari tak ada mayat cicak atau binatang.

“Ya sudah, saya cek dulu, saya ke atas. Nah, sebelum buka, ditutup toren itu ada lalat hijau, cuma ada tiga atau berapa. Saya buka, dua sampai empat putaran, pas dibuka, ‘wah, ini mah bukan bangkai yang saya curigai’. Orang sebesar bantal. Ya sudah, langsung aku tutup, nggak lihat itu apa,” ucapnya.

Selesai melihat itu, dia melaporkan ke orang tuanya. Dia ingin memastikan jika yang dilihatnya itu adalah benar mayat manusia.

“Saya turun, langsung ngomong ke bapak. ‘Pak, itu bukan bangkai cicak seperti yang saya curigai, sebesar bantal’. Terus, bapak saya ke atas. Dibuka tuh sama bapak saya, ‘wah, ini bangkai orang’. Kaget saya langsung. ‘Ini di sini (punggung) ada tatoan, terus ada kelihatan kuping sama rambut’, ‘yang benar, Pak?’, ‘iya ini bangkai orang’. Terus saya teriak, saya suruh turun. Dia masih saja di atas. Dia bilang suruh lapor ke Pak RT. Saya lari ke Pak RT,” ucapnya.

Korban Warga Sekitar

Sutrisno menyebut korban merupakan tetangganya. Rumah korban tak jauh dari rumah Sutrisno.

“(Korban) warga sini. Inisial D (Devikarmawan). Rumahnya nggak jauh dari sini,” kata Sutrisno.

Dia mengatakan korban dikenal baik di kalangan warga. Dia juga sempat bertemu terakhir kali saat hajatan nikahan tetangga sekitar 10 hari lalu

 

(Sumber)