Jokowi Minta Harga Tes PCR Diturunkan, Saleh Partaonan Daulay: Tetap Tidak Selesaikan Masalah

Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Daulay menilai, jika Presiden Jokowi mau mendengarkan keluhan masyarakat terkait persoalan syarat PCR untuk penerbangan. Bagi Saleh, presiden juga tidak mau membebani masyarakat di masa pandemi saat ini.

Hal itu disampaikan Saleh merespon permintaan Jokowi agar harga tes PCR diturunkan menjadi Rp 300 ribu. Syarat PCR tersebut berlaku selama 3×24 jam untuk perjalanan pesawat.

“Namun demikian permintaan menurunkan harga PCR itu dinilai tidak menyelesaikan masalah. Sebab, biaya test PCR tetap saja akan membebani,” kata Saleh dalam keterangannya, Selasa, (26/10/2021).

Saleh mengungkapkan, tidak semua para penumpang yang menggunakan transportasi udara. Ia juga mengatakan, tidak semua orang yang naik pesawat memiliki dana yang berlebih.

“Masih banyak orang yang merasa berat dengan beban membayar test PCR,” tegas Saleh.

Terlebih lagi, lanjut Saleh, tuntutannya saat ini menghapus persyaratan test PCR bagi penumpang pesawat. Dengan demikian, jika hanya diturunkan dan diperpanjang masa berlakunya, akar masalahnya belum tuntas.

“Orang-orang tetap masih harus merogoh kocek lebih dalam untuk membayar test PCR-nya,” kata Saleh.

Saleh mendesak, agar Presiden diminta mengevaluasi kebijakan wajib PCR bagi penumpang pesawat. Sebab, test PCR tersebut dinilai tidak menjamin bahwa semua penumpang tersebut aman dan tidak tertular.

“Bisa saja, setelah ditest, di antara penumpang itu melakukan kontak erat dengan orang yang terpapar. Akibatnya, bisa terinfeksi dan menularkan di dalam pesawat.

Orang yang ditest itu aman pada saat ditest dan keluar hasilnya. Setelah itu, belum ada jaminan. Bisa saja ada penularan pada masa 3 x 24 jam,” tutur Saleh.

“Betul, test PCR ini bisa meningkatkan kehati-hatian. Tetapi, apakah itu bisa diandalkan secara total? Rasanya tidak. Apalagi, test yang sama tidak diberlakukan bagi penumpang angkutan lainnya,” pungkas Saleh. {TS}