Perwakilan Anies Baswedan di Tim Kecil Koalisi Perubahan, Sudirman Said, buka suara terkait cawapres yang akan mendampingi Anies Baswedan. Dia mengatakan, sejauh ini kader dari Nahdlatul Ulama (NU) sangat layak apabila dipertimbangkan untuk mendampingi Anies.
Namun, Sudirman menegaskan, walaupun basis massa kader NU itu besar, tapi kalau punya beban urusan hukum akan membuat repot. Maka, pihaknya tentu akan melakukan pertimbangan dan mencari yang terbaik.
“NU organisasi yang terbesar sangat layak apabila masyarakat mempertimbangkan itu sebagai suatu opsi. Tapi nanti akhirnya mengerucut pada 5 kriteria itu. Mana yang paling pas. Kita juga memperhatikan kerentanan politik dari masing-masing orang,” kata Sudirman di Sekretariat Perubahan, Jalan Brawijaya X/46, Jakarta Selatan, Jumat (24/3).
Salah satu kader NU yang mencuat adalah Khofifah Indar Parawansa. Sang Gubernur Jatim sekaligus Ketua Umum Muslimat NU.
PKS juga menyebut bahwa Khofifah berpeluang menjadi cawapres yang bisa melenggang mendampingi Anies. Namun Sudirman tak menyebut tegas, apakah kader NU yang mencuat itu adalah Khofifah.
Sudirman hanya menjelaskan lima kriteria yang tepat untuk mendampingi Anies. Salah satunya adalah memiliki elektabilitas tinggi dan memiliki kerentanan politik rendah. Selain itu, juga bisa membantu dalam menjalankan pemerintahan yang efektif.
“Figur itu bisa menjaga keseimbangan koalisi. Tokoh ini bisa memiliki visi yang sama dengan capres. Mampu bekerja sebagai tim dwitunggal,” imbuhnya.
Tiga partai, yaitu NasDem, Demokrat dan PKS telah resmi membentuk Koalisi Perubahan dan mengusung Anies Baswedan sebagai capres. Ketiga partai telah menandatangani piagam Koalisi Perubahan.
“Hari ini milestone baru, yaitu telah ditandatangani piagam Koalisi Perubahan,” ujar perwakilan Sudirman Said dalam konferensi pers di Sekretariat Perubahan hari ini.
“Dengan piagam itu secara formal tiga partai secara bulat mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden,” ujarnya.(Sumber)
