Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) Nusa Tenggara Barat (NTB) Rachmat Hidayat menyebut orang di provinsi itu tidak bersyukur jika tidak memilih ganjar Pranowo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Rachmat meminta masyarakat NTB memperhatikan pembangunan yang diluncurkan pemerintahan Joko Widodo di daerah mereka.
Kata dia, ketika Pilpres 2014 dan 2019, Jokowi selalu kalah di NTB. Namun, Jokowi disebutnya tetap memberi perhatian dan dukungan untuk NTB.
“Dulu Pak Jokowi kalah dua kali di NTB. Tetapi kita tetap di-support,” kata Rachmat dalam rapat konsolidasi yang dihadiri Ganjar di kantor DPD PDIP, Mataram, NTB, Minggu (18/6/2023), sebagaimana dikutip Antara.
“Kalau sekarang Pak Ganjar tidak menang, kita menjadi orang yang tidak tahu diri dan bersyukur namanya,” lanjutnya.
Untuk memenangkan Ganjar, Rachmat menyebut pihaknya bersama seluruh pengurus dan simpatisan menargetkan 51 persen suara untuk Gubernur Jawa Tengah tersebut.
“Kami akan berupaya 51 persen untuk Ganjar Pranowo. Nggak usah muluk-muluk,” kata Rachmat.
Untuk mencapai target itu, ia mengaku tak segan memberikan sanksi tegas pemecatan jika ada kader yang tidak sungguh-sungguh memenangkan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
“Kalau tidak melakukan, kalau saya tahu wajib saya tandatangani pemecatan. Begitu saya ajukan ke Ibu (Megawati) langsung dipecat, makanya jangan main-main,” katanya.(Sumber)