Prestasi Hancur dan Kredibilitas Rusak, Pengurus Golkar DKI Bikin Malu

Prestasi Hancur dan Kredibilitas Rusak, Pengurus Golkar DKI Bikin Malu Radar Aktual

Tiba-tiba 4 dari 6 Ketua DPD II Partai Golkar DKI Jakarta mencabut dukungan kepada Bambang Soesatyo (Bamsoet) untuk menjadi calon Ketua Umum DPP Partai Golkar pada Munas 2019. Ketua Umum Baladhika Karya, Nofel Saleh Hilabi heran melihatnya. “Itu jelas merusak kredibilitas mereka sendiri sebagai politisi.” Kata Nofel.

Lebih dari itu, alasan yang mereka pakaipun tidak tepat dan cenderung mengada-ada. Menurut Nofel, Bamsoet belum mengumumkan maju. Bamsoet selalu menyatakan dukungan yang datang akan menjadi pertimbangannya.

Bamsoet saat ini masih tercantum sebagai pengurus DPP Partai Golkar. Beliau pasti akan permisi terlebih dulu sebelum resmi mendeklarasikan diri sebagai Calon Ketua Umum (Caketum).

“Saat ini pak Bamsoet belum mengumumkan. Bila sudah resmi, pak Bamsoet pasti akan meminta izin kepada pak Airlangga sebagai Ketua Umum. Sampai saat ini pak Bamsoet tidak mengundang pihak manapun baik DPD I dan DPD II untuk hadir dan bersilaturahmi apalagi sampai meminta dukungan” lanjut Nofel.

Nofel membantah kalau Bamsoet yang mengundang ke-6 ketua DPD II Partai Golkar se-DKI Jakarta dan meminta dukungan ke mereka.

“Bohong itu! Mereka datang atas inisiatif sendiri. Pak Bamsoet ingin menghindari kegaduhan jadi belum memulai proses apapun terkait pencalonan dirinya. Yang justru jelas tampak di masyarakat, Ketua-Ketua DPD II se-DKI menganggap ini hal main-main” Nofel menegaskan.

Sudah selayaknya, menurut Nofel, pengurus Golkar DKI Jakarta baik DPD I maupun DPD II introspeksi diri atas capaian buruk di Pileg 2019.

“Hancur bos! Kursi DPR dari 3 kursi tersisa 1 kursi. Bahkan berpotensi jadi nol jika sangketa di MK dimenangkan Nasdem atau Gerindra. Kursi DPRD dari 9 kursi tersisa 6 kursi. Padahal targetnya muluk-muluk 20 kursi. Malu bos! DKI Jakarta ini etalase politiknya Indonesia. Konsekuensi bikin malu itu harusnya semua pengurus mundur.” Pungkas Nofel.