Direktur Quantum Akhyar Institute Ustaz Adi Hidayat (UAH) mengajak umat Islam untuk mengoptimalkan ibadah di 10 hari terakhir Ramadan demi meraih keberkahan dan keutamaan malam Lailatul Qadar. Hal ini disampaikan dalam kajian daring yang disiarkan melalui kanal YouTube resminya, Kamis (20/3/2024).
Dalam kajiannya, UAH menekankan bahwa 10 hari terakhir Ramadan memiliki nilai spiritual yang sangat tinggi. Berdasarkan hadis dari Aisyah RA, Rasulullah SAW memperbanyak ibadah, menghidupkan malam-malam Ramadan, serta membangunkan keluarganya untuk ikut beribadah.
“Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam memiliki kebiasaan yang semakin intens di 10 malam terakhir Ramadan. Beliau mengencangkan ikat pinggang, menghidupkan malam-malamnya, dan membangunkan keluarganya untuk beribadah,” ujar UAH.
Lebih lanjut, UAH menjelaskan bahwa 10 malam terakhir Ramadan adalah waktu terbaik bagi umat Islam untuk mencari Lailatul Qadar, malam yang disebut dalam Alquran lebih baik dari seribu bulan. Ia mengingatkan bahwa Lailatul Qadar sering jatuh pada malam-malam ganjil di antara 10 hari terakhir Ramadan, berdasarkan riwayat yang disampaikan para sahabat.
Keistimewaan Ibadah di 10 Malam Terakhir
UAH juga mengajak umat Islam untuk memanfaatkan momen ini dengan meningkatkan amalan seperti i’tikaf di masjid, membaca Alquran, berzikir, serta memperbanyak doa.
“Dalam hadis, Rasulullah SAW memperbanyak doa pada malam-malam ini. Salah satu doa yang dianjurkan adalah: ‘Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni’ (Ya Allah, Engkau Maha Pengampun dan mencintai keampunan, maka ampunilah aku),” jelasnya.
Selain itu, UAH menekankan bahwa i’tikaf merupakan sunnah yang sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang ingin memfokuskan diri dalam ibadah. Ia menjelaskan bahwa i’tikaf tidak hanya sekadar menghabiskan waktu di masjid, tetapi juga sebagai bentuk introspeksi diri dan mendekatkan hati kepada Allah SWT.
Ramadan, Bulan Pembentukan Karakter
Menurut UAH, Ramadan tidak hanya menjadi bulan ibadah, tetapi juga sarana pembentukan karakter bagi seorang Muslim. Ia menegaskan pentingnya menjadikan Alquran sebagai pedoman hidup agar umat Islam dapat keluar dari Ramadan dengan kondisi yang lebih baik dari sebelumnya.
“Al-Qur’an adalah kurikulum kehidupan. Ramadan adalah waktu terbaik untuk menanamkan nilai-nilai Alquran dalam kehidupan kita sehari-hari,” ujarnya.
Di akhir kajian, UAH mengajak umat Islam untuk terus istiqamah dalam beribadah, khususnya di penghujung Ramadan. Ia berharap seluruh umat Muslim dapat meraih keberkahan dan ampunan Allah SWT sebelum Ramadan berlalu.
“Jangan sampai kita melewatkan 10 malam terakhir ini dengan kesia-siaan. Mari manfaatkan dengan ibadah terbaik agar kita mendapatkan keberkahan Ramadan dan meraih Lailatul Qadar,” pungkasnya.