Jajaki Koalisi di Pilpres 2024, Nasdem Jalin Komunikasi Intensif Dengan Golkar

Partai NasDem dan Partai Golkar disebut tengah berkomunikasi insentif. Komunikasi disebut membahas koalisi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Ya, kita komunikasinya intensif dengan Golkar,” kata Sekretaris Fraksi NasDem Saan Mustopa di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 3 Juni 2021.

Dia menyebutkan komunikasi intensif terjalin antarkedua partai karena memiliki beberapa persamaan. Di antaranya, platform dan ikatan masa lalu antara NasDem dan Golkar.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?HappyInspireConfuseSad
Alasan lain ialah mempermudah persiapan kedua partai menghadapi pilpres. Jika jadi bersatu, NasDem dan Golkar tak perlu mencari dukungan dari partai lain yang masuk parlemen pada periode 2019-2024.

“Kalau Golkar dengan NasDem berkoalisi itu sudah cukup untuk mengusung pasangan calon presiden,” sebut dia.

Berdasarkan rekapitulasi perolehan suara Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) 2019 yang disampaikan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Golkar memperoleh 17.229.789 atau 12,31 persen suara nasional.

Sedangkan, NasDem memperoleh 12.661.792 atau 9,05 persen. Jika ditotal, jumlah perolehan suara nasional kedua partai sekitar 21 persen.

Lebih dari cukup untuk mengusung pasangan calon. Pasalnya, ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen suara nasional. Hal itu merupakan amanat Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.

“Itu sudah lebih dari 20 persen dan komunikasi itu terus dilakukan secara intensif,” ujar dia.

Namun, dia menyebutkan NasDem tetap menjalin komunikasi dengan partai lain. Tujuannya, koalisi yang dibentuk semakin kuat. {medcom}