Pulihkan Sektor Pariwisata, Hetifah Dukung Stimulus Ekonomi Jasa Transportasi

Terkait Jual Beli Ijazah Aspal, Hetifah Panggil Menristekdikti Radar Aktual

Guna mempercepat pemulihan sektor pariwisata, Panja Pemulihan Pariwisata Komisi X DPR RI telah mengadakan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) secara berkesinambungan dengan berbagai pihak.

Pada RDPU ke-4 (Selasa,21/7), narasumber yang diundang mewakili organisasi pariwisata yaitu Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies (ASITA), Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), dan Perkumpulan Pengemudi Pariwisata Indonesia (PEPARINDO).

Dalam RDPU tersebut, perwakilan dari masing-masing organisasi memaparkan bahwa diantara dukungan yang dibutuhkan dalam geliat pariwisata adalah kemudahan berpergian dan peningkatan rasa aman bagi wisatawan.

Dalam paparannya, Albert Zhang, Wakil Ketua Umum Bidang Destinasi PHRI, menyatakan bahwa mayoritas pengunjung destinasi 10 Bali Baru didominasi oleh wisatawan nusantara.

“Oleh karena itu, pemulihan sektor pariwisata sebaiknya didukung dengan kebijakan yang memudahkan perjalanan turis domestik. Hal ini mengingat salah satu indikator rasa aman untuk kembali berwisata adalah tidak ada travel ban ke destinasi yang dituju,” papar pria yang juga merangkap founder Traveloka ini.

Di lain sisi, tiket yang mahal juga menjadi kegelisahan para pelaku pariwisata. Kosmian Pudjiaji, mewakili KADIN, menyatakan “Stimulus ekonomi pada jasa transportasi harus diberikan. Dukungan kebijakan transportasi juga perlu dibuat semudah-mudahnya”. Senada dengan Kosmian, N. Rosmiati mewakili ASITA menambahkan “Tiket flight saat ini mahal sekali,”

Sepakat dengan paparan para narasumber, Hetifah Sjaifudian selaku Ketua Panja Pemulihan Pariwisata Komisi X DPR RI menyampaikan dukungannya.

“Transportasi memang salah satu kunci dalam pariwisata. Selain itu, mungkin fokus kita ada pada penguatan penerapan protokol kesehatan. Karena penerapan protokol yang longgar malah menimbulkan rasa tidak aman sehingga jumlah wisatawan menurun.” pungkas Hetifah yang juga menjabat Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini.